JAKARTA, Cobisnis.com – Indonesia adalah negara yang sangat kaya raya dengan kekayaan alam yang melimpah ruah. Bahkan ada pernyataan populer, tongkat kayu yang dilempar pun akan tumbuh dan berbuah. Apalagi cuaca yang sangat mendukung untuk produksi pertanian, pun upah buruh yang sangat murah. Namun, apa daya tanah air masih sangat tergantung pada produk-produk impor bahan pangan.
Buktinya dalam 11 tahun terakhir, pemerintah telah mengeluarkan uang Rp 1,272 triliun yang dihabiskan untuk membeli sembako impor. Barang-barang itu antara lain beras, susu, bawang, garam, daging, dan gula dari pasar internasional.
Hal itu menjadi bukti gagalnya pemanfaatan sumber daya lama yang sangat kaya, juga iklim yang sangat kondusif untuk bertani, pun sumber daya manusia yang banyak dengan upah murah.
Buat yang belum tahu, ada sembilan bahan pokok hidup yakni beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, bawang merah & putih, ikan dan garam beryodium. Ternyata ada kesenjangan antara produksi dan konsumsi masyarakat, hingga membuat pemerintah membuka keran impor untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Yang bikin heran, ketergantungan tinggi pada impor selain beras, yang mana rata-rata impor daging selama 11 tahun terakhir mendominasi sebanyak 35%, kemudian disusul gula 28%, garam yaitu 14%, kemudian dan susu sejumlah 13%. Angka persentase ini merupakan rasio jumlah impor barang terhadap total nilai impor enam barang itu.