JAKARTA, Cobisnis.com – Sering kita dengar, masyarakat yang tertipu oleh pengembang perumahan bermasalah. Setelah uang muka disetor, bahkan rumahnya sudah dilunasi, rumah tak kunjung dibangun. Pengembang malah kabur dan tidak bertanggung jawab hingga proyeknya terbengkalai. Atau, rumahnya dibangun tapi spesifikasinya sangat jauh dari janji-janji sebelumnya.
Ada juga pengembang yang benar-benar membangun rumah, namun sertifikat rumah itu bermasalah selama bertahun-tahun hingga akhirnya diketahui kalau sertifikatnya sudah digadaikan atau tanah itu sebenarnya bermasalah.
Untuk itu, kita perlu menghindari pengembang rumah bermasalah, berikut ciri-cirinya yang dapat dikenali:
Tidak Mau Mengurus Pembayaran Lewat Bank
Memang, tidak semua pengembang yang tidak mengandalkan bank bermasalah, namun sebagian pengembang abal-abal memanfaatkan kepercayaan nasabahnya untuk menipu. Biasanya, pengembang menghindari jasa pembayaran cicilan rumah lewat bank karena bank punya seleksi dan syarat ketat bagi sebuah pengembang perumahan saat hendak menjual rumahnya. Mulai izin, legalisasi, dan lainnya.
Pengembang bermasalah biasanya memanfaatkan pembayaran langsung, baik cash maupun transfer.
Tidak Punya Perizinan, Lisensi, juga Sertifikasi
Kontraktor perumahan yang baik harus memiliki lisensi yang sah dan sertifikasi yang relevan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka telah melewati persyaratan dan standar yang ditetapkan oleh badan pemerintah atau organisasi terkait. Lisensi dan sertifikasi ini menjamin bahwa kontraktor tersebut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan aman dan profesional.
Anda bisa cek legalitas perusahaan developer melalui https://sireng.pu.go.id. Situs ini dibuat oleh Kementerian Perumahan dan Pekerjaan Umum (PUPR) untuk membantu memeriksa apakah pengembang sudah terdaftar atau belum.
Pengalaman dan Rekam Jejak:
Sebuah kontraktor perumahan yang baik biasanya memiliki pengalaman yang luas dalam bidang konstruksi perumahan. Mereka telah berhasil menyelesaikan proyek-proyek sebelumnya dengan baik dan memiliki rekam jejak yang positif. Memeriksa referensi dan melihat proyek-proyek sebelumnya yang telah mereka kerjakan dapat memberikan gambaran tentang kualitas pekerjaan mereka.
Pemahaman tentang Peraturan dan Standar Keselamatan:
Kontraktor perumahan yang baik harus memiliki pemahaman yang baik tentang peraturan dan standar keselamatan yang berlaku di industri konstruksi. Mereka harus memastikan bahwa semua pekerjaan yang dilakukan mematuhi kode bangunan dan persyaratan keselamatan yang ditetapkan oleh badan pemerintah terkait. Pemahaman tentang praktik konstruksi yang aman sangat penting untuk melindungi pekerja dan pemilik rumah dari risiko cedera atau kerusakan.
Kualitas Pekerjaan yang Baik:
Kontraktor perumahan yang baik akan memberikan kualitas pekerjaan yang tinggi. Mereka menggunakan bahan bangunan berkualitas, mengikuti prosedur instalasi yang benar, dan bekerja dengan ketelitian dan keahlian. Hasil akhir pekerjaan mereka harus memenuhi standar kualitas yang tinggi dan memenuhi harapan pemilik rumah.
Komunikasi yang Baik:
Kontraktor perumahan yang baik harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Mereka harus mendengarkan dengan baik kebutuhan dan harapan pemilik rumah, menjawab pertanyaan dengan jelas, dan memberikan pembaruan yang teratur tentang perkembangan proyek. Komunikasi yang baik membantu membangun hubungan kerja yang kuat antara kontraktor dan pemilik rumah, dan memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam proyek memiliki pemahaman yang jelas tentang pekerjaan yang dilakukan.
Tanggung Jawab Asuransi:
Kontraktor perumahan yang baik akan memiliki asuransi yang mencakup tanggung jawab umum dan asuransi kerja. Asuransi ini melindungi pemilik rumah dari tanggung jawab hukum jika terjadi kecelakaan atau kerusakan properti selama proses konstruksi.