Cobisnis.com – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat 24 April 2020 diprediksi rawan profit taking setelah penguatan dua hari terakhir dan jatuhnya bursa saham Asia pagi ini. Beberapa saham mendapat rekomendasi beli di harga bawah dan beberapa lainnya mendapat rekomendasi jual.
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas mengatakan, setelah IHSG menguat selama dua hari sebesar 91,64 poin (2,03%), perlu diwaspada terjadinya aksi ambil untung menyusul jatuhnya Bursa Asia serta Dow Futures Jumat pagi ini. “Kejatuhan Bursa Asia terjadi di tengah terus bertambahnya jumlah korban tewas secara global akibat Covid-19 yang mencapai 190.630 orang dan yang terjangkiti mencapai 2.717.921 orang per 23 April,” katanya di Jakarta, Jumat 24 April 2020.
Penyebaran Covid-19 paling cepat dan mengerikan terjadi di Benua Eropa yang telah menewaskan lebih dari 112.000 orang. “Di Italia sendiri, Covid-19 telah menjangkiti sekitar 189.973 orang dan telah menewaskan 25,549 orang. Artinya, dalam sehari korban tewas naik 464 orang,” ujarnya.
Di AS sendiri, Covid-19 sudah menjangkiti 880.204 orang dengan jumlah yang tewas 49.845 orang di mana sehari korban tewas naik 2.182 orang. “Sementara di Indonesia Virus Corona sudah menjangkiti 7.775 orang dengan jumlah yang tewas 647 orang dan fatality rate sebesar 8,3%,” ucapnya.
Di lain pihak, naiknya harga komoditas seperti minyak 2,58%, emas 0,85%, nikel 1,95%, crude palm oil (CPO) 1,96% dan iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO) 1,32% semalam menjadi faktor penahan IHSG untuk tidak jatuh lebih besar di tengah mulai diberlakukannya penghentian seluruh moda transportasi keluar masuk Jabodetabek hingga 23 Mei. “Kondisi ini akan mengurangi aktivitas ekonomi yang pada gilirannya akan menghambat pertumbuhan ekonomi,” ungkap dia.
Mengetahui IHSG berpeluang terkena profit taking, di tengah secara valuasi semakin banyak saham sangat menarik untuk dibeli, Edwin merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan Buy on Weakness (BoW) alias beli saham di harga bawah atau Swing Trade.
“Investor dapat fokus atas saham dari bank, properti, batu bara, pakan ayam, konsumer & ritel dalam perdagangan Jumat ini,” ucapnya seraya memperkirakan laju IHSG berada dalam kisaran support 4.552 dan resisten 4.632.
Edwin pun merekomendasikan Buy on Weakness saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Tambang Bukit Asam Tbk (PTBA).
Lalu rekomendasi jual untuk saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT GMF AeroAsia Tbk (GMFI), dan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP).