Pada tahun 2020, BNI Syariah fokus pada antisipasi bencana banjir yang terjadi di awal tahun ini di beberapa wilayah Indonesia. Terkait ini, BNI Syariah menginisiasi program yang mengharuskan setiap outlet BNI Syariah memiliki minimal 10 Lubang Resapan Biopori (LRB).
“Program ini selaras dengan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang didukung oleh Pemerintah Daerah, dan beberapa institusi lainnya yaitu gerakan 5 juta Lubang Resapan Biopori di Indonesia,” kata Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu 22 April 2020.
Sebagai institusi perbankan syariah yang berlandaskan maqoshid syariah, yakni menjaga agama (Hifzh al-Diin), menjaga jiwa (Hifzh al-Nafs), menjaga akal (Hifzh al-‘Aql), menjaga keturunan (Hifzh al-Nasl), dan menjaga harta (Hifzh al-Maal), BNI Syariah berupaya untuk menerapkan ekosistem perbankan yang ramah lingkungan dan ramah bagi iklim.
Hal ini sesuai dengan ayat suci Al-Qur’an QS. Al-Araf:7, dimana kita dilarang untuk berbuat kerusakan di muka bumi. Selain itu kami juga mendukung program Pemerintah yaitu SDG’s (Sustainable Development Goals).
Selain dilakukan di kalangan internal, BNI Syariah juga mengajak para peserta program Pelatihan Manajemen Masjid untuk membuat biopori di area masjid masing-masing. Sejak tahun 2018, BNI Syariah telah menyelenggarakan program Pelatihan Manajemen Masjid dengan total peserta sampai saat ini sebanyak 3.878 orang dari 2.343 masjid di 20 kota di Indonesia.
Pembuatan Lubang Resapan Biopori merupakan salah satu usaha BNI Syariah untuk melestarikan lingkungan, karena dapat mencegah banjir,longsor, dan erosi, meningkatkan cadangan air bersih serta pembentukan kompos dan penyuburan tanah. Proses pembuatan biopori juga cukup sederhana, sehingga dapat mendorong pegawai hingga nasabah untuk membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) di lingkungan masing-masing.
Dalam rangkaian kegiatan Hasanah Earth Day 2020, BNI Syariah juga mengadakan talkshow via platform Zoom yang ditayangkan di media sosial dan youtube milik BNI Syariah. Hadir para narasumber diantaranya Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi; Inovator Lubang Resapan Biopori (LRB), Kamir R Brata; Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Romi Setiawan; dan moderator Dik Doank.
Kamir R Brata mengatakan Lubang Resapan Biopori merupakan teknologi sederhana yang belum ada di negara lain. “Tapi percayalah bahwa ini teknologi yang bermanfaat dan sudah melalui proses riset yang panjang,” kata Kamir.
Dalam talkshow webinar ini, Romi Setiawan berharap masyarakat diberikan pemahaman yang benar dulu terkait Biopori.” Kita harus buktikan bahwa biopori adalah teknologi sederhana yang bisa dipraktekkan secara langsung mumpung kondisinya lagi #DiRumahAja,” kata Romi.
Moderator dalam talkshow webinar, Dik Doank berterima kasih kepada BNI Syariah yang telah memberikan inspirasi untuk menggaungkan program Biopori ini. “Pembuatan biopori merupakan langkah kecil, namun apabila dilakukan berjamaah akan berpahala besar,” kata Dik Doank.
Untuk menjaga kelestarian bumi, BNI Syariah sejak tahun 2019 mengkampanyekan program Bring your Own Tumbler untuk para pegawai. BNI Syariah juga meminimalisir penggunaan air minum kemasan dan menggantinya dengan menyediakan gelas untuk minum.
Pada 2019 BNI Syariah telah menyalurkan zakat perusahaan Rp 16,86 miliar melalui Yayasan Hasanah Titik untuk bidang sosial lingkungan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan dakwah.
Pelatihan Manajemen Masjid