JAKARTA,Cobisnis.com – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa permintaan pembiayaan korporasi pada Oktober 2022 terindikasi tumbuh positif. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 14,4 persen.
Direktur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan kebutuhan pembiayaan terutama dipenuhi dari dana sendiri yang masih menjadi mayoritas sumber.
“Kemudian diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, pinjaman atau utang dari perusahaan induk, dan penambahan kredit baru ke perbankan dalam negeri,” ujarnya saat memberikan pernyataan pers pada Senin, 21 November.
Menurut Erwin, penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Oktober 2022 juga terindikasi tumbuh positif yang tercermin dari SBT penyaluran kredit baru di bulan lalu sebesar 32,8 persen.
“Faktor utama yang mempengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru tersebut yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain,” tegas dia.
Erwin menambahkan, untuk keseluruhan periode triwulan IV 2022, penawaran penyaluran kredit baru diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Nilai SBT penyaluran kredit baru dinilai bisa sebesar 92,2 persen, lebih tinggi dibandingkan 84,5 persen pada triwulan III 2022.
Lebih lanjut, di sisi rumah tangga permintaan pembiayaan baru juga terindikasi tumbuh positif pada Oktober 2022.
Mayoritas rumah tangga memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan meski menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Kemudian, jenis pembiayaan yang diajukan rumah tangga mayoritas berupa kredit multiguna.
“Adapun sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi responden untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing,” tutup Erwin.