JAKARTA, Cobisnis.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berharap sinergi yang kuat antara perbankan syariah dengan industri halal salah satunya melalui link and match, sehingga mengakselerasi potensi halal di Tanah Air dan mengurangi tantangan dari negara-negara lain yang mulai membangun wisata halal.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi, mengatakan saat ini industri food & beverage halal sedang diminati oleh banyak orang di masa pandemi. Ini merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan Indonesia untuk bisa menjadi produsen halal di dunia. Karenanya, Hery mengajak semua pihak untuk bersinergi mengembangkan Indonesia sebagai produsen dan pemimpin dalam industri halal dunia.
“Seharusnya keuangan syariah menjadi pendukung dan penggerak industri halal di Indonesia. Per September 2021, aset industri perbankan syariah tumbuh sebesar 12,24 persen secara year on year. Pembiayaan terus tumbuh juga sebesar 7,48 persen dan DPK mengalami pertumbuhan sebesar 9,4 persen. Bank Syariah Indonesia, pasca merger nya 3 Bank BUMN syariah menjadi bank syariah terbesar di Indonesia saat ini, kami sadar bahwa dengan status ini menjadikan tanggung jawab moral semakin besar untuk aktif mendukung pengembangan industri halal yang ada di Indonesia,” kata Hery dalam webinar dengan tema “Perkembangan Industri Halal dan Peran Perbankan Syariah”, Kamis (9/12/2021).
Sementara, Ketua Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Ventje Rahardjo mengungkapkan dalam Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (Meksi) 2019-2024, guna mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen produk halal dunia dan pemimpin ekonomi syariah global, pihaknya berperan sebagai konsolidartor agar terjadi sinergi yang berkesimbangan antara pemangku kepentingan dalam membangun ekonomi syariah khususnya wisata halal.
Ventje menjelaskan setidaknya ada 4 hal utama dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, yaitu pengembangan industri produk halal, pengembangan jasa keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah, dan pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah.
“Ini untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir produk halal di dunia. Ekonomi syariah saat ini dalam tahap pertumbuhan yang sangat baik. Pengembangan perlu dilakukan secara berkesimbangungan dengan penguatan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah,” tutur Ventje.
Direktur Wholesale & Transaction Banking BSI, Kusman Yadi mengatakan bank syariah sebagai salah satu bagian penting sektor keuangan syariah juga memiliki peran signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
Peran yang diambil oleh BSI antara lain penghimpunan dana dari ummat, pembiayaan UMKM, ritel, dan wholesale, serta mengoptimalisasi dana Ziswaf. Nantinya dana tersebut akan disalurkan ke sektor-sektor utama yang menjadi tujuan dari BSI yang salah satunya adalah industri halal.
“BSI memiliki variasi solusi untuk membantu pengembangan ekosistem industri halal di Indonesia, seperti pembiayaan untuk halal supply chain, intermediasi antara investor halal domestik dan global, Pembiayaan khusus bagi perusahaan yang memiliki high leverage, dan layanan berbasis Super App – Mobile Banking untuk kemudahan transaksi keuangan di industri halal,” ujar Kusman.
Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Prijono memaparkan dalam Indonesia Halal Markets Report 2021/2022 dengan mendorong pertumbuhan ekspor produk halal, Foreign Direct Investment (FDI) dan substitusi impor, Indonesia berpotensi meningkatkan PDB nasional sebesar USD 5,1 miliar.
Kapabilitas dan kapasitas Indonesia dalam menggarap pasar halal, mulai dari sektor makanan, fesyen muslim, hingga keuangan syariah, semakin mempertegas bahwa Indonesia bisa menjadi pemain inti dalam Eksyar global.
Kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah merupakan upaya Bank Indonesia untuk mendukung kebijakan ekonomi dan keuangan syariah nasional yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai Epicentrum Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia.
“Potensi yang ada ini harus direalisasikan lewat orkestrasi yang baik, yang lebih terintegrasi dan lebih fokus,” tutupnya.