JAKARTA, Cobisnis.com – Sejak berdiri pada tahun 2018, Ajaib kian identik dengan segmen milenial sebagai online platform untuk berinvestasi di pasar modal. Dalam waktu relatif singkat, jumlah penggunanya terus melesat dengan lebih dari 10 juta transaksi yang diproses.
Tidak hanya itu, dalam usia baru 3 tahun, Ajaib juga menyandang status unicorn setelah di awal Oktober 2021 meraih suntikan dana Rp 2,2 Triliun.
“Dari 2,6 juta investor yang baru berinvestasi semasa pandemi, 1 jutanya adalah pengguna Ajaib. Dari jumlah itu, 70%-nya adalah Gen Y, sementara 30% Gen Z,” ujar Gladys Pratiwi, VP of Marketing Ajaib dalam webinar di Jakarta (2/11/2021).
Gladys mengaku menarik para pengguna khususnya kalangan milenial dengan kemudahan yang ditawarkan. Cukup menyentuhkan jari-jari di ponsel atau mengklik di laptop, investor dapat mengakses layanan saham dan reksadana secara online. Mulai dari registrasi hingga transaksi.
Kinerja ini tidak bisa dilepaskan dari empat strategi yang dijalankan Ajaib dalam mengoptimalkan teknologi digital guna menggaet investor.
Pertama, membongkar entry barrier. Dengan teknologi digital, calon investor dapat membuka akun secara 100% daring (online) hanya dalam lima menit melalui aplikasi Ajaib yang tersedia di Google Play serta App Store. Ini jauh berbeda dengan pola tradisional ketika orang mesti menelepon lalu datang ke sekuritas.
Kedua, no minimal deposit dan fee yang kompetitif. Tak seperti broker saham konvensional yang menyaratkan deposit untuk bisa bertransaksi, Ajaib tidak mewajibkan deposit minimal untuk membuka akun dan menjadi investor. Begitu akun terdaftar, setiap orang langsung bisa berinvestasi – baik membeli saham ataupun reksa dana tanpa memusingkan deposit minimal.
Modal nol rupiah, proses 100% online, bisa terdaftar menjadi investor. Kemudian, bila bertransaksi, fee yang dikutip Ajaib terbilang murah: 0,13% untuk setiap transaksi “beli” (buy) dan 0,23% dari transaksi “jual” (sell).
Ketiga, creating easy access. Lewat ponselnya, pengguna dapat mengakses informasi seputar saham dan reksadana. Secara mobile, baik lewat peranti smartphone maupun laptop yang terkoneksi internet, setiap pengguna Ajaib bukan hanya mudah bertransaksi, melainkan juga dapat melihat sekaligus melakukan analisis teknikal dan fundamental.
Keempat, free education and information. Pengguna Ajaib juga dapat mengakses informasi serta pengetahuan seputar pasar modal di gadget-nya sehingga mereka menjadi lebih memahami seluk beluk dunia investasi.
Di luar itu, Ajaib juga intens memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai investasi saham terutama untuk kalangan milenial yang haus informasi seputar investasi yang dapat diakses melalui media sosial seperti Instagram.
“Anak-anak muda makin aware terhadap investasi. Ajaib ingin selalu menghadirkan kemudahan dalam berinvestasi kepada para investor,” ujar Gladys dalam acara Indonesia Brand Forum (IBF) 2021, yang diselenggarakan pada 2-4 November 2021.
Ajaib Sekuritas adalah salah satu Cool+Agile Brands yang diundang hadir dalam ajang Indonesia Brand Forum (IBF) 2021 yang berlangsung pada 2-4 November 2021. Dalam ajang ini, sejumlah brand lokal berbagi (sharing) seputar kinerja berikut kiat dan strategi bisnisnya masing-masing.
Selain konferensi, pada IBF 2021 ini juga diluncurkan buku berjudul The Rise of Cool+Agile Brands. Dalam buku ini dikupas sekitar 30 brands yang mampu keluar dari jerat triple disruption. Merek-merek yang sukses melewati triple disruption ini disebut Cool+Agile Brands lantaran menawarkan model bisnis baru yang inovatif.