• © Copyright 2025 Cobinis.com – All Right Reserved
Thursday, December 11, 2025
Cobisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
No Result
View All Result
Cobisnis
No Result
View All Result
Home Industri

Menko Airlangga Singgung Krisis Energi di Sejumlah Negara, Nasib Indonesia?

Fathi by Fathi
October 8, 2021
in Industri
0
Mantap! PMI Manufaktur Indonesia di Mei 2021 Lebih Tinggi dari Korsel

JAKARTA, Cobisnis.com – Ketahanan energi merupakan salah satu faktor penting dalam keberlanjutan kehidupan sebuah negara. Selain faktor produksi yang penting untuk kegiatan dan pertumbuhan ekonomi, energi juga menjadi komoditas strategis yang dapat mengancam kegiatan ekonomi pada saat kondisi krisis, terutama pada saat kondisi harga yang tidak terkendali akibat terbatasnya pasokan.

Kondisi yang terjadi saat ini pada pasar energi dunia yaitu meroketnya harga gas dan batu bara, disusul kenaikan harga minyak. Hal ini menyebabkan terjadinya krisis energi di Eropa, khususnya Inggris, serta di Tiongkok.

Krisis energi di Inggris diakibatkan terjadinya “perfect storm” yakni kondisi musim panas yang sangat panas (dan kemungkinan akan dilanjutkan dengan musim dingin yang sangat dingin menjelang akhir tahun ini di Eropa), lalu keterbatasan pasokan dari Rusia (sebagai salah satu pemasok utama bagi Eropa), serta investasi infrastruktur penyimpanan (storage) gas yang terkendala. Dalam konteks Eropa, aturan emisi CO2 yang semakin ketat juga menyebabkan harga karbon menjadi sangat tinggi.

Pulihnya ekonomi di negara Tirai Bambu saat ini menyebabkan permintaan energi yang tinggi, dan telah membuat harga batu bara mencapai tingkat tertinggi selama sejarah melebihi US$230 per ton di awal Oktober 2021.

Dengan keterbatasan pasokan gas di Eropa, banyak pasokan yang tadinya untuk tujuan pasar Asia beralih ke Eropa, sehingga harga di Asia, yang direpresentasikan oleh harga spot LNG meningkat sangat tinggi mencapai lebih dari US$25 per mmbtu.

“Kondisi ketidakpastian yang semakin tinggi tersebut mewarnai sektor energi dunia yang berdampak kepada semua negara, termasuk Indonesia. Untuk itu, Pemerintah terus berupaya memperbaiki iklim investasi guna meningkatkan daya saing investasi di sektor energi melalui berbagai insentif. Hal itu akan meningkatkan penerimaan negara yang dapat dipergunakan sebagai modal pembangunan nasional,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) International Energy Conference secara virtual di Jakarta, Rabu (6/10).

Saat ini dunia sedang memasuki masa transisi energi sejak adanya Kesepakatan Paris (Paris Agreement) tentang perubahan iklim untuk menjaga agar pemanasan global tidak naik lebih dari 2 atau bahkan 1,5 derajat Celcius, yang ditindaklanjuti oleh pernyataan dari berbagai negara yang akan berada pada posisi net-zero emission (NZE) di 2050.

Kebijakan pemulihan ekonomi Indonesia, lanjut Menko Airlangga, dilandasi keinginan kuat untuk menjaga kelompok rentan agar tidak terdampak secara drastis dari pandemi Covid-19 ini.

“Kita telah meningkatkan anggaran untuk menjaga kelompok ini termasuk di dalamnya adalah UMKM. Semua ini tentunya membutuhkan anggaran yang cukup besar, di tengah penerimaan pajak yang menurun akibat pembatasan kegiatan ekonomi,” ucapnya.

Meski demikian, Pemerintah tidak melupakan aspirasi jangka panjang, contohnya dalam menangani masalah pemanasan global akibat perubahan iklim. Hal ini akan berdampak pada keharusan semua negara untuk melakukan transisi energi.

Konsumsi energi ke depan perlu memperhatikan emisi karbon, sehingga kebijakan Pemerintah mengarah pada pemberian insentif bagi penggunaan energi bersih seperti energi terbarukan. Lalu, di saat yang sama juga membuat kebijaksanaan disinsentif, bahkan menghentikan atau moratorium penggunaan energi fosil, khususnya yang beremisi karbon relatif lebih tinggi.

Pembangunan ke depan diarahkan untuk mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, target penurunan emisi, dan kapasitas daya dukung sumber daya alam. Pemerintah akan membuat kebijakan yang mengakomodasi nilai ekonomi karbon yang implementasinya akan dilakukan secara bertahap.

Pengenaan pajak karbon tidak serta merta akan dilakukan, namun akan dilakukan secara bertahap melalui kajian dari berbagai aspek, baik ekonomi, sosial, maupun politis. Pembahasan serta kajian ini akan melibatkan berbagai kalangan, termasuk sektor swasta.

Download WordPress Themes Free
Free Download WordPress Themes
Free Download WordPress Themes
Download Premium WordPress Themes Free
free online course
download coolpad firmware
Free Download WordPress Themes
lynda course free download
Tags: airlangga hartartokrisis energi

Related Posts

Menko Airlangga Hartarto

Menko Airlangga Hartarto Tegaskan Sawit Tetap Jadi Pilar Ekonomi dan Energi Bersih saat Buka IPOC 2025

by Iwan Supriyatna
November 13, 2025
0

NUSA DUA, Cobisnis.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, secara resmi membuka 21st Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2025...

Airlangga Umumkan Stimulus Ekonomi Rp 30 Triliun untuk Masyarakat

Airlangga Umumkan Stimulus Ekonomi Rp 30 Triliun untuk Masyarakat

by M.Dhayfan Al-ghiffari
October 17, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan paket stimulus ekonomi senilai Rp 30 triliun untuk memperkuat daya beli masyarakat dan...

Airlangga Sebut Bankir Panas Dingin Setelah Pemerintah Suntik Dana Rp200 Triliun

Airlangga Sebut Bankir Panas Dingin Setelah Pemerintah Suntik Dana Rp200 Triliun

by M.Dhayfan Al-ghiffari
October 7, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti reaksi para bankir usai pemerintah menempatkan dana segar Rp200 triliun...

Uni Eropa Percepat Transisi Energi untuk Redam Risiko Resesi

Uni Eropa Percepat Transisi Energi untuk Redam Risiko Resesi

by M.Dhayfan Al-ghiffari
September 23, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Uni Eropa menghadapi ancaman resesi akibat lonjakan harga energi, inflasi tinggi, dan ketegangan geopolitik yang belum mereda....

Bagaimana Krisis Energi Bisa Mempengaruhi Perekonomian

Bagaimana Krisis Energi Bisa Mempengaruhi Perekonomian

by Desti Dwi Natasya
September 20, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Krisis energi menjadi isu global yang sering menimbulkan dampak luas. Tidak hanya memengaruhi sektor energi itu sendiri,...

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Profil Ayu Puspita, Bos WO yang Tipu Belasan Miliar Hingga Viral

Profil Ayu Puspita, Bos WO yang Tipu Belasan Miliar Hingga Viral

December 10, 2025
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo

TRIN Dipegang Keluarga Djojohadikusumo, Bakal Terbang Seperti WIFI?

December 10, 2025
Mengundurkan diri

Direktur Bank UOB Indonesia Teh Han Yi Mengundurkan Diri

December 10, 2025
BSI dan Polda Metro Jaya Tegaskan Tidak Ada Pencairan Dana Hibah dari Dana SAL Pemerintah

BSI dan Polda Metro Jaya Tegaskan Tidak Ada Pencairan Dana Hibah dari Dana SAL Pemerintah

December 9, 2025
Rem Blong, Mobil MBG Tabrak Siswa SDN 01 Cilincing

Rem Blong, Mobil MBG Tabrak Siswa SDN 01 Cilincing

December 11, 2025
Rem Blong, Mobil MBG Tabrak Siswa SDN 01 Cilincing

Mobil MBG Tabrak Belasan Siswa dan Guru, Ini Kata Kapolsek Cilincing

December 11, 2025
3 Fakta Persahabatan Jinyoung, Jisoo dan Doyoung, Trio Ikonik Inkigayo

3 Fakta Persahabatan Jinyoung, Jisoo dan Doyoung, Trio Ikonik Inkigayo

December 11, 2025
Intip Rumah Rp 32 Triliun Mukesh Ambani, Mewahnya di Luar Nalar

Intip Rumah Rp 32 Triliun Mukesh Ambani, Mewahnya di Luar Nalar

December 11, 2025
">
  • Redaksi
  • Profil
  • Media Kit
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Cyber
  • Kontak

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi & Bisnis
  • Nasional
  • Industri
  • Lifestyle
  • Humaniora
  • Kesehatan & Olahraga
  • Startup Center
  • Foto
  • Youtube

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved