JAKARTA, Cobisnis.com – FrieslandCampina bersama PT Frisian Flag Indonesia (FFI), Rabu (22/9) mengumumkan dimulainya program Women Empowerment in Dairy ‘Kartini Peternak Indonesia’ yang bertujuan menggali potensi peternak perempuan.
Di tengah meningkatnya konsumsi susu segar dalam negeri, peternak sapi perah lokal punya peluang besar untuk berkontribusi dengan meningkatkan produksi dan kualitas susu segar dalam negeri. Peluang ini tidak hanya terbuka bagi peternak laki-laki, tapi juga bagi peternak perempuan yang selama ini hanya membantu pengelolaan peternakan sapi perah lokal.
Program Women Empowerment in Dairy dengan nama ‘Kartini Peternak Indonesia’ adalah inisiatif FFI di bawah Dairy Development Program (DDP) ini bekerjasama dengan mitra koperasi dan menggelar serangkaian pelatihan intensif kepada peternak perempuan.
Pelatihan ini termasuk program-program pendampingan dan pemantauan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas susu segar dalam negeri, sekaligus meningkatkan kualitas dan taraf hidup para peternak perempuan di Indonesia.
Pengumuman sekaligus peresmian program ‘Kartini Peternak Indonesia’ digelar hari ini secara daring dan dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pertanian, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Perwakilan Kedutaan Besar Belanda, serta media.
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang diwakili Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian drh. Makmun, M.Sc menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Frisian Flag Indonesia dalam pengimplementasian program Kartini Peternak Indonesia. Menurutnya, pangan asal hewan merupakan sumber protein hewani yang sangat penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan anak.
“Susu harus hadir dan menjadi bagian dalam pencegahan stunting. Konsumsi protein hewani terbukti efektif dalam upaya pencegahan terjadinya stunting, dan salah satu sumber protein yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak dan kesehatan masyarakat adalah produk susu. Oleh karena itu kampanye minum susu harus terus dilakukan,” kata Makmun.
Makmun juga menambahkan potensi pasar peternakan sapi perah saat ini masih sangat besar, namun masih terbatas dari sisi ketersediaan bibit. Oleh karena itu, Makmun mengajak masyarakat untuk mengembangkan pembibitan sapi perah karena ini menjadi ruang usaha yang punya potensi besar. Selain itu, saat ini 90% peternakan sapi perah dikelola oleh peternakan rakyat.
“Bersama kita harus mengupayakan kesejahteraan peternak. Saya berharap apa yang dilakukan oleh FFI dapat mendorong pihak swasta lainnya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat peternak yang lebih merata.”
Senada dengan hal tersebut, Asisten Deputi Pengarustamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Eni Widiyanti, S.E., MPP., M.S.E juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada FrieslandCampina melalui PT Frisian Flag Indonesia, yang telah menginisiasi program Kartini Peternak Indonesia. Menurutnya program ini membuka pengarustamaan dan pembangunan gender yang pada hakikatnya adalah mewujudkan gender equality.
Program Kartini Peternak Indonesia adalah program yang ‘responsif terhadap gender’, yakni memberikan akses partisipasi kontrol dan membuka kesempatan bagi peternak perempuan untuk mendapatkan kesempatan yang sama seperti peternak laki-laki.
“Peningkatkan jumlah peternak perempuan akan berkontribusi pada peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan. Pendapatan perempuan yang meningkat akan memperkecil kesenjangan kualitas hidup. Harapannya program Kartini Peternak Indonesia dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas perempuan peternak sapi perah serta mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi. Selain itu, para Kartini Peternak Indonesia juga akan menghasilkan susu yang berkualitas. Itu juga akan berkontribusi kepada peningkatan gizi bagi ibu hamil, bayi, dan menekan angka kematian ibu, kematian bayi dan prevalensi stunting. Program Kartini Peternak Indonesia punya potensi yang besar untuk berkontribusi pada peningkatan GDP Indonesia,”ujar Eni.
Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns juga mengungkapkan optimismenya dan mendukung penuh inisiatif ‘Kartini Peternak Indonesia’ sebagai wujud komitmen kemitraan pemerintah dan korporasi Belanda mendorong pembangunan manusia dimana korporasi beroperasi, “Pemerintah Belanda sangat mengapresiasi inisiatif dari Frisian Flag Indonesia dan terus mendukung langkah-langkah yang mengedepankan kemitraan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan kedua bangsa.”
“Melalui program ini, kami melihat semua peternak diperlakukan secara setara, tanpa memandang jenis kelamin maupun usia para peternak. Hal ini sejalan dengan konsensus internasional tentang pentingnya mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan yang selama ini selalu digaungkan oleh PBB dan menjadi bagian dari program SDGs. Kami juga senang mengetahui bahwa pemerintah Belanda melalui Proyek FDOV dan Frisian Flag Indonesia beserta partner lainnya ikut berkontribusi dalam merealisasikan konsensus tersebut,” tambahnya
“Kami percaya dengan pengetahuan dan keahlian Frisian Flag Indonesia yang disampaikan kepada para peternak sapi perah lokal. Semoga program ini dapat terus menginspirasi para peternak perempuan dan mengharapkan yang terbaik untuk semua pihak yang terlibat,” tutupnya.
Ketua Umum Gabungan Koperasi Susu Seluruh Indonesia (GKSI) Dedi Setiadi juga menyampaikan bahwa program kemitraan ‘Kartini Peternak Indonesia’ telah membantu anggota koperasi meningkatkan kinerja, “Di bawah DDP, koperasi menggelar pelatihan-pelatihan intensif kepada peternak perempuan melalui beberapa program pendampingan dan pemantauan. Materi pelatihan mencakup kesehatan hewan, strategi pemberian pakan dan minum, pengelolaan kesejahteraan hewan, higienitas pemerahan susu, pengumpulan susu dan sistem pengelolaan limbah. Harapan kami, program ini dapat terus meningkatkan kapasitas dan kualitas kinerja peternak perempuan, memajukan usaha, meningkatkan perekonomian keluarga, dan berkontribusi langsung dalam upaya peningkatan produktivitas susu segar dalam negeri.”
FFI yang merupakan bagian dari FrieslandCampina sangat optimis melihat potensi dan peluang pengembangan kapasitas, kapabilitas peternak perempuan dan percaya bahwa program ini juga akan meningkatkan kinerja peternak sapi di Indonesia secara umum.
Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro mengatakan, “Program Women Empowerment in Dairy ‘Kartini Peternak Indonesia’ adalah program yang didesain berdasarkan pengamatan kami terhadap kebutuhan, potensi, dan peran peternak perempuan dalam upaya memenuhi kebutuhan susu segar dalam negeri. Kami mengambil pelajaran terbaik dari FrieslandCampina yang telah melakukan pengelolaan peternakan sapi perah selama 150 tahun yang juga banyak dilakukan oleh peternak perempuan.”
“Peternak perempuan Indonesia punya potensi yang sangat besar, karena perempuan Indonesia adalah sosok yang tangguh, Ibu yang pantang penyerah dan pekerja yang kuat. Perempuan Indonesia juga kreatif, pandai menciptakan peluang-peluang yang mendatangkan beragam masukan dan menghasilkan inovasi. Kami sangat bersemangat menjalankan program ini dan tidak sabar melihat hasilnya. Kami yakin peternak perempuan dapat menjadi mitra peternak laki-laki, yang dapat berkontribusi bagi peningkatan produksi dan kualitas susu segar,” jelasnya.
“Kunci utama keberhasilan adalah kolaborasi yang kuat dan konsisten. Dengan memanfaatkan keahlian Peternak Belanda yang telah memberikan pengalaman selama 150 tahun dalam mengelola peternakan sapi perah yang berkelanjutan, bersama kita terus meningkatkan produktivitas susu segar dalam negeri dan memberikan manfaat kebaikan susu dalam rangka membangun keluarga Indonesia yang sehat, sejahtera dan selaras,” tutup Andrew.
Program Kartini Peternak Indonesia adalah bagian dari inisiatif Dairy Development Program (DDP) yakni kemitraan FFI dengan koperasi, yang berlangsung sejak tahun 1996. Fokus dari DDP adalah meningkatkan produktivitas dan kualitas susu segar di peternakan-peternakan sapi perah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Program ini secara tidak langsung juga membantu meningkatkan taraf hidup para peternak sapi perah lokal. Program DDP ini didukung oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda melalui Proyek Facility for Sustainable Entrepreneurship and Food Security (FDOV).
Program Kartini Peternak Indonesia diharapkan akan menjangkau 1500 peternak yang ada di Jawa Barat dan Jawa Timur yang akan dilakukan oleh Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV), organisasi nirlaba Belanda yang membantu perkembangan sektor pertanian, energi terbarukan, serta air bersih, sanitasi dan kebersihan di negara berkembang.