JAKARTA, Cobisnis.com – PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL) mulai hari ini Selasa 7 September 2021 melantai di Bursa Efek Indonesia. MCOL telah melakukan Penawaran Umum Perdana, atau Initial Product Offering (IPO), dengan menerbitkan 355.560.000 saham baru pada harga Rp1,420 per saham pada tanggal 1-3 September lalu.
Dari hasil Penawaran saham yang merupakan 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh tersebut Perseroan mendapat dana sebesar Rp 504,895,200,000.
Dalam Penawaran Umum Perdana ini Perseroan menunjuk PT Buana Capital Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
President Director PT Prima Andalan Mandiri Tbk, Handy Glivirgo, menjelaskan, pilar pendukung bisnis perseroan berada pada sinergi antara ketiga entitas anak yang saling melengkapi rantai pasokan batubara dari hulu hingga hilir.
PT Prima Andalan Mandiri Tbk merupakan perusahaan induk yang mempunyai Entitas Anak yang bergerak di bidang usaha pertambangan dan perdagangan batubara, jasa kontraktor penambangan serta angkutan laut dan bongkar muat batubara yang terletak di Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara.
Kegiatan operasional Perseroan dilakukan melalui kantor pusat yang berlokasi di Jakarta, sedangkan kegiatan penambangan dilakukan di wilayah Kalimantan Utara. Dalam menjalankan usahanya, Perseroan dan ketiga Entitas Anak memiliki bisnis yang terintegrasi dari tambang hingga ke pelabuhan laut.
Satu dari tiga entitas anak perseroan, yakni PT Mandiri Intiperkasa (MIP), telah berdiri sejak 1989 dan menjadi pemegang konsesi batubara melalui Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) sejak tahun 1994.
MIP memiliki rekam jejak produksi selama 16 tahun dan telah memproduksi batubara sebesar 53 juta MT sampai tahun 2020. MIP masih memiliki cadangan batubara kualitas menengah lebih dari 176 juta MT dengan rasio pengupasan tanah penutup yg relatif rendah, jarak angkut batubara cukup dekat dan lokasi konsesi tambang yang strategis sehingga mendukung biaya operasional yang efisien dengan daya jual batubara yang kompetitif.
Entitas anak kedua yakni PT Mandala Karya Prima (MKP), berdiri tahun 2006 dan berpengalaman selama 14 tahun di bidang kontraktor pertambangan. MKP memberikan jasa penambangan dengan menerapkan ketepatan waktu, efesiensi biaya dan memberikan pelayanan yang berkualitas.
MKP mengoperasikan armada alat berat modern kapasitas besar, dimana perawatan dilakukan secara berkala dan terencana untuk memastikan ketersediaan dan kehandalan alat yang tinggi.
Di hilir, PT Prima Andalan Mandiri Tbk memiliki Entitas Anak ketiga yang bergerak di bidang transportasi batu bara dengan nama PT Maritim Prima Mandiri (MPM). MPM telah lebih dari 12 tahun mendukung proses alih muat batubara dari dermaga ke laut terbuka dengan 19 set kapal tunda dan tongkang serta didukung 3 floating crane dengan loading rate yang tinggi.
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi akan digunakan sebagai setoran modal ke MKP, yang ditujukan untuk pembelian peralatan berat sebagai pendukung produksi kemudian sisanya akan digunakan untuk modal kerja dalam untuk pembayaran hutang dan biaya operasional.
“Melalui ketiga kegiatan bisnis Entitas Anak tersebut, kami berkomitmen untuk terus menjadi perusahaan yang bertumbuh-kembang secara berkelanjutan dengan menerapkan tata kelola dan budaya perusahaan yang baik agar dapat mewujudkan visi untuk menghidupi masa depan yang lebih cerah,” pungkas Handy.