JAKARTA, Cobisnis.com – Arsjad Rasjid resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia periode 2021-2026. Bersama tim pendukungnya, Arsjad Rasjid menyerahkan berkas-berkas administrasi sebagai syarat pendaftaran di Kantor Kadin Indonesia, Jakarta, Senin, 24 Mei 2021.
“Hari ini saya resmi mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 di Kantor Kadin Indonesia. Berkas-berkas persyaratan telah saya serahkan kepada Panitia Penyelenggara Musyawarah Nasional Kadin VIII,” kata Arsjad Rasjid.
Mengusung semangat inklusif dan kolaboratif, Arsjad Rasjid berkomitmen akan mengembangkan Kadin sebagai rumah bersama bagi para anggotanya. Ke depan, sebagai organisasi besar yang menaungi pelaku usaha dan industri di Tanah Air, Arsjad ingin Kadin bisa menjadi rumah untuk tumbuh bersama, baik bagi pengusaha skala besar, menengah, kecil hingga mikro.
Sementara, untuk memaksimalkan peran Kadin dan menguatkan ekonomi Indonesia ke depan, Presiden Direktur PT Indika Energy itu mengusung empat pilar, yakni penguatan kesehatan, ekonomi daerah, kewirausahaan dan kompetensi, serta internal organisasi Kadin dan regulasi.
“Dengan mengusung empat pilar, Bismillahirrahmanirrahim, saya akan membawa Kadin lebih baik lagi dalam memaksimalkan peran Kadin bagi pengusaha dan perekonomian Indonesia,” kata Arsjad.
Untuk mewujudkannya Arsjad pun mengajak seluruh elemen di Kadin untuk bersatu dan berkolaborasi.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Saya mengajak semua untuk ikut berkolaborasi. Ini mengenai Kadin-Kadin daerah dan asosiasi-asosiasi sebagai pemegang saham Kadin Indonesia,” tutur Arsjad.
Untuk diketahui, dalam pilar pertamanya, yakni penguatan kesehatan, Arsjad menyebutkan akan memperkokoh peran Kadin Indonesia sebagai mitra utama pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 dengan mengimplementasikan Vaksinasi Goyong Royong.
Selain itu, Arsjad juga akan turut mendorong pengembangan industri kesehatan untuk mengantisipasi tantangan kesehatan ke depan, sekaligus menjadikannya sebagai peluang usaha.
Pada pilar kedua, yakni pemberdayaan ekonomi daerah untuk memajukan ekonomi nasional, ia menegaskan akan mendukung seluruh potensi sektor industri di daerah agar mampu mencetak pengusaha dan lapangan pekerjaan baru untuk mengurangi angka kemiskinan.
Diungkapkan Arsjad, setiap daerah dan industri memiliki tantangan serta prioritas yang berbeda-beda. Karena itu diperlukan kolaborasi yang kuat antara Kadin Indonesia dan Kadin daerah, termasuk dengan pemerintah.
Dalam pilar ketiga, pengembangan kewirausahaan, Arsjad menegaskan akan mewujudkannya melalui pendidikan vokasi untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM). Menurut Arsjad, langkah ini penting dilakukan, terutama untuk wirausaha muda dan wirausaha sosial dalam mengantisipasi Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
Sementara pada pilar keempat, Arsjad akan menyempurnakan fungsi internal organisasi dan regulasi Kadin. Ke depan, seiring arah baru Kadin, Arsjad menginginkan organisasi ini mampu menjadi wadah komunikasi dan konsultasi, baik di antara sesama pengusaha, pengusaha dan pekerja, pengusaha dan pemerintah, serta pemangku kepentingan lainnya.