Cobisnis.com – Pelindo 1 Cabang Dumai terus melakukan inisiatif bisnis untuk mendongkrak kinerjanya dengan kembali melakukan ekspor petikemas. Komoditas Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya diekspor ke Port Klang, Malaysia sebanyak 19 box ISO tank berukuran 20 feet melalui Pelabuhan Dumai pada Selasa, 20 April 2021.
“Ekspor CPO dan turunannya melalui ISO tank container di dermaga C Pelabuhan Dumai merupakan layanan ekspor petikemas yang dilakukan secara berkesinambungan. Sebelumnya kegiatan ekspor petikemas perdana sudah dilakukan pada bulan Maret lalu,” ujar General Manager Pelindo 1 Cabang Dumai, Jonedi Ramli.
Ia menjelaskan bahwa pada kegiatan ekspor perdana yang lalu, pengiriman CPO menggunakan flexibag container, yaitu sistem kemasan fleksibel yang digunakan untuk mengangkut bahan cair dalam petikemas. Namun untuk kegiatan ekspor yang kedua ini menggunakan ISO tank.
Dalam kegiatan ekspor ISO tank ini, Pelindo 1 Dumai bekerja sama dengan PT Ben Line selaku perwakilan dari pemilik ISO tank yaitu Den Hartogh Asia Pacific. Sementara untuk barge atau tongkang yang digunakan sebagai alat angkut, Pelindo 1 Dumai didukung oleh PT Segara Mitra Abadi sebagai agen dari MIT Cargo (Pvt) Ltd. Komoditas CPO dan turunannya ini diekspor ke Port Klang, Malaysia yang kemudian akan diteruskan ke pelabuhan tujuan di Asia Timur.
Layanan ekspor petikemas ini menambah fitur layanan bisnis kepelabuhanan di Dumai yang memfasilitasi permintaan para pengguna jasa untuk membuka trayek pelayaran petikemas internasional. Pelabuhan Dumai memiliki posisi yang strategis untuk melakukan ekspor petikemas sehingga pengiriman barang bisa lebih efisien dan efektif, baik dari sisi waktu dan biaya logistik.
“Kami bersyukur saat ini kami lebih mudah dalam melakukan ekspor barang melalui Pelabuhan Dumai. Ini menjadi solusi logistik bagi kita semua karena Pelindo 1 Dumai memberikan pelayanan ekspor ISO tank container langsung ke Port Klang, Malaysia. Dengan pelayaran internasional ini mampu membuat kita merasa aman dan bisa semakin efisien untuk sisi operasional serta efektivitas biaya logistiknya,” terang Regional Manager PT Ben Line Sumatera, Effendi Lim.
Sebelum ada jalur pelayaran ini, pelaku bisnis harus mengirimkan barangnya melalui jalur darat yang kemudian dikirimkan melalui pelabuhan lain. Pengiriman barang ke Port Klang jika menggunakan pelabuhan lain membutuhkan waktu tiga hari perjalanan, namun jika melalui Pelabuhan Dumai diperkirakan memerlukan waktu sekitar 22 jam perjalanan.
“Layanan ekspor petikemas ini merupakan inovasi bisnis untuk menjawab kebutuhan para pengguna jasa. Ke depannya, kami juga akan terus mempersiapkan infrastruktur dan suprastruktur di pelabuhan untuk kegiatan ekspor petikemas internasional. Untuk kegiatan impornya, kami terus berkoordinasi dengan pihak KPP Bea Cukai serta sedang melengkapi persyaratan kepabeanan dan Tempat Penimbunan Sementara (TPS). Untuk mendorong kegiatan ekspor impor tersebut, kami juga akan mempersiapkan untuk pembuatan Pusat Logistik Berikat (PLB),” lanjut Jonedi Ramli.