Cobisnis.com – GTM (Gerakan Tutup Mulut) adalah istilah yang sering dipakai oleh ibu milenial untuk menyebutkan bahwa anaknya susah makan. Mungkin untuk orang awam anak susah makan adalah hal yang wajar.
Namun hal ini merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan bagi ibu-ibu. Bagaimana tidak, ketika di fase GTM anak benar-benar menolak hampir setiap makanan yang diberikan. Hal ini dapat menyebabkan anak berat badan menurun dan kekurangan nutrisi. Salah satu faktor yang menyebabkan GTM adalah rasa yang monoton/hambar.
Indra perasa anak justru lebih peka dibandingkan orang dewasa, karena anak yang mudah mengenal rasa. Jika menu makanan yang diberikan monoton atau itu-itu saja akan mendorong anak melakukan GTM. Hal ini terjadi karena anak akan merasa bosan dengan rasa yang diberikan itu-itu saja. Sehingga menu yang bervariatif sering kali dianjurkan dalam pembuatan MPASI.
Tak jarang pula hal ini yang menyebabkan para ibu sering pusing mengenai pembuatan jadwal MPASI.
Salah satu trik yang dilakukan oleh Ibu milenial saat ini adalah dengan menambah cita rasa alami pada MPASI si kecil,yakni membuat kaldu homemade.
Tetapi untuk ibu bekerja, hal ini menjadi momok karena membutuhkan waktu lama dalam pembuatannya. Mengerti akan kebutuhan Ibu milenial, PT. Hasana Boga Sejahtera melakukan terobosan baru dengan mengeluarkan produk bumbu alami berbahan dasar ekstrak daging asli dengan tambahan sayuran organik.
Saat ini Nayz sebagai pelopor MPASI Homemade Organik Pertama di Indonesia, memberikan solusi bagi selera makan anak dengan membuat beberapa varian bumbu dengan sayuran organik dengan ekstrak Ayam dan yang terbaru adalah BUmbu dengan eksrak Ikan dan Sapi.
Lutfiel Hakim selaku CEO dari Nayz mengutarakan bahwa Bumbu dengan ekstrak daging dari Nayz ini terbuat dari ekstrak ayam, ikan dan daging sapi asli dengan penambahan sayuran organik, sehingga aman dikonsumsi oleh anak –anak. “Dan juga setiap produk yang di kreasikan oleh Nayz harus sesuai dengan visi kita yaitu sedekat mungkin dengan alam” ujar Lutfiel.
Menurut Dr. Achmad Yudha AP SpA,Mkes, memberikan bumbu berbahan organik dalam pembuatan MPASI merupakan hal yang boleh dilakukan. “Asalkan tidak mengalami perlakuan radiasi atau rekayasa genetik dan juga tanpa kandungan MSG” imbuh Dr. Achmad Yudha.
Hal ini sesuai dengan standar baku WHO untuk bahan makan bayi dimana dilarang menggunakan MSG. Legalitas dan sertifikasi dalam pemilihan kaldu yang berkualitas sangat penting, karena sudah melalui quality control BPOM sesuai ketentuan Codex WHO.
Penggunaan bumbu dengan ekstrak danging dan sayuran organik ini merupakan cara yang praktis dan mudah bagi orang tua yang ingin tetap membuat MPASI homemade dengan sehat dan rasa yang gurih serta lezat sehingga meningkatkan keinginan makan anak dan mencegah GTM.