Cobisnis.com – Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan perlindungan terhadap warga negara Indonesia (WNI) di Korea Selatan terkait penyebaran Virus Corona (Covid-19).
Pemerintah melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul terus berupaya meningkatkan perlindungan terhadap 37.034 WNI untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Korea Selatan.
Duta Besar (Dubes) RI untuk Korea Selatan Umar Hadi yakin Pemerintah Korea Selatan mampu menangani wabah dan mengantisipasi penyebaran virus tersebut.
“Saya percaya bahwa Pemerintah Korea Selatan mampu menangani wabah ini. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap langkah-langkah penanganan pemerintah Korsel,” demikian ungkap Duta Besar (Dubes) RI untuk Korea Selatan Umar Hadi, sebagaimana dikutip dari situs kemlu.go.id.
Pemerintah Korea Selatan, berdasarkan informasi dari KBRI, telah meningkatkan status kewaspadaan menjadi “Red Alert” terkait perkembangan COVID-19 terutama di wilayah Daegu dan Gyeongsangbuk-do sebagai “Special Care Zones”.
KBRI terus menyebarkan berbagai informasi penting mengenai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan virus COVID-19.
Hal ini dilakukan baik secara langsung maupun dengan berkoordinasi bersama simpul-simpul dan tokoh masyarakat mitra KBRI, paguyuban kedaerahan, mahasiswa, juga kelompok keagamaan, seperti jamaah masjid Indonesia dan juga jemaat gereja Indonesia.
Secara khusus, KBRI juga secara langsung menelepon sebagian mahasiswa dan masyarakat Indonesia lainnya di daerah yang terdampak paling parah, yaitu di Daegu dan Gyeongsangbuk-do.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung keadaan mereka, ketersediaan makanan, dan masker kesehatan.
Melalui kerja sama dengan berbagai instansi seperti BNI 46, membagikan masker kesehatan gratis, terutama ke berbagai daerah yang terkena dampak paling parah.
“Saya terus mengimbau agar masyarakat tetap tenang, selalu mengikuti perkembangan melalui sumber-sumber terpercaya dan juga berbagai imbauan KBRI melalui media sosial KBRI Seoul,” imbuh Dubes Umar.
Beberapa hari terakhir hotline KBRI selalu menjadi nomor rujukan berbagai masyarat di Korsel yang khawatir.
Berbagai kekhawatiran masyarakat terus dialamatkan mulai dari ketersediaan masker, kondisi terkini di berbagai wilayah, hingga gejala COVID-19 dan dimana rumah sakit rujukan.
Hotline KBRI Seoul +82 10 5394 2546 selalu aktif 24 jam, 7 hari dalam sepekan.
Hingga 25 Februari Korsel telah melaporkan 977 kasus terbaru dari COVID-19. Angka ini merupakan angka tertinggi di luar Tiongkok, sebagai pusat penyebaran virus.
KBRI Seoul secara aktif akan terus memantau perkembangan ini dan menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan sembari mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan terus waspada. (kemlu.go.id)