Cobisnis.com – Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi dan Industri di era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, Kwik Kian Gie mengungkapkan, bahwa dirinya takut berpendapat yang berbeda pada saat ini.
Melalui akun Twitter pribadinya, Kwik Kian mengatakan bahwa media sosial memberi kebebasan total dan mutlak bagi siapapun yang berpendapat.
“Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yang berbeda dengan maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis-habisan, masalah pribadi diodal-adil. Zaman Pak Harto, saya diberi ruang sangat longgar. Kritik-kritik tajam, tidak sekalipun ada masalah,” tulisnya pada akun Twitter @kiangiekwik di Jakarta, Sabtu (6/2/2021).
Dalam cuitan tersebut, mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti juga ikut berpendapat dan menyampaikan dukungannya.
“I’m with Pak Kwik,” cuit mantan Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti), Sabtu (6/2/2021).
Sebelumnya, Kwik Kain Gie menuliskan bahwa utang besar yang jatuh tempo tidak masalah karena bisa dibayar dengan utang baru. Tapi ia juga menyoroti obligasi pemerintah Indonesia saat ini laris manis karena pemerintah yang berani bayar bunga tinggi.
“Yang bayar bunga yang membengkak terus kan kaum milenial, yang pandai membuat unicorn? Perhatikan kalau talk show kan pinter-pinter,” kata Kwik Kian Gie pada Kamis (4/2/2021).
Melihat postingan tersebut, Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo membalas cuitan Kwik dengan membagikan posisi yield surat utang pemerintah.
Dia menegaskan yield utang pemerintah cukup rendah dibandingkan dengan beberapa negara setara. “Bunga pun semakin rendah. Mari bicara dengan data Pak!,” tulisnya.
Dalam data yang dibagikan, perbandingan grafik yield SBN Indonesia dengan beberapa negara dalam periode 23 Oktober 2020 dan 2 Januari 2021. Data tersebut menunjukkan yield dari SBN Indonesia turun, dari 4,38 persen pada Oktober 2020 menjadi 4,14 persen pada Januari 2021.
“Saya tidak mengerti Pak Yustinus menganggap saya mengkritik pemerintah soal utang negara. Kan sangat jelas yang saya katakan bahwa utang besar tidak masalah, karena kalau jatuh tempo bisa dibayar dengan menerbitkan obligasi atau SUN lagi,” ujarnya, Sabtu (6/2/2021).
Yustinus membalas bahwa dirinya hanya mengklarifikasi tuduhan soal obligasi pemerintah laris manis karena berani bayar bunga tinggi.
“Monggo Pak Kwik. Bapak sendiri yang bilang Obligasi pemerintah kita laris manis karena berani bayar bunga tinggi, itu yang saya klarifikasi,” terang Yustinus.
Dalam cuitan tersebut, Kwik kembali menjelaskan bahwa ia lebih baik tutup mulut kepada yang sudah memberi nasihat.
“Baik-baik, banyak terima kasih. Saya tak mikir dulu lebih baik tutup mulut total saja atau tambah giat dengan data yang valid dan konstruktif. Rasanya kok sulit dibayangkan ya para buzzer itu dibayar. Banyak terima kasih untuk semua nasihat yang saling bertentangan,” tandasnya.(Sumber idxchanel.com)