Cobisnis.com – Merger antara PT Indosat Tbk (ISAT) dengan Hucthison Tri Indonesia dinilai pengamat pasar modal dari MNC Asset Management Edwin Sebayang bakal prospektif untuk masa depan.
Kedua perusahaan tersebut diketahui telah menandatangani MoU yang tidak mengikat secara hukum.
MoU terkait dengan potensi transaksi untuk mengkombinasikan dua perusahaan telekomunikasi di Indonesia yaitu Indosat dan Tri sekaligus penegasan kerjasama strategis menggarap pasar di Indonesia.
Menurut Edwin, terdapat banyak potensi bisnis yang bisa dikembangkan kedua perusahaan untuk jadi lebih efisien dalam beroperasi.
Bahkan potensi yang dihadirkan tidak hanya sekedar mengembangkan 5G namun bisa meluas ke sektor lain.
“Saya melihat tujuan mereka merger bukan hanya untuk mengerjakan 5G tapi ada bisnis lain yang masih dapat mereka lakukan,” ujar Edwin saat dilansir MNC Portal Indonesia, Rabu (28 Januari 2021).
Sebagai informasi, Indosat terus melakukan ekspansi untuk jaringan 4G. Hingga kuartal tiga 2020 Indosat telah memiliki 59.969 Base Transceiver Station (BTS) atau bertambah 30.652 unit.
Kenaikan tersebut menjadi yang paling tinggi dibanding kompetitor lainnya.