Cobisnis.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) segera mensinergikan PT Pegadaian Persero, dan PT Permodalan Nasional Madani Persero (PNM) dengan PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Bank BRI akan menjadi bahtera baru bagi bisnis Pegadaian dan PNM.
Sinergi antar perusahaan pelat merah ini, dilakukan lantaran akses pendanaan kedua entitas tersebut dinilai relatif mahal. Misalnya, yang terjadi pada Permodalan Nasional Madani bahwa pendanaan bahkan memiliki bunga hingga 9 persen.
Keinginan BUMN tersebut langsung disampaikan Menteri Bumn Erick Thohir. Menteri BUMN menegaskan, akuisisi BRI terhadap Pegadaian dan PNM tertaung dalam roadmap Kementerian BUMN periode 2019-2024. Semua ini dilakukan akibat dampak pandemi Covid-19.
“Bukan salah PNM nya tetapi akses dananya mahal. Karena itu kita coba mau sinergikan dengan platform yang ada di BRI. Karena kenapa? PNM pinjam MTN keluar 9%, BRI bisa 3%, jadi hemat 6%. Inilah kenapa kita mau sinergikan antara pegadaian dan PNM,” jelas Erick dalam program News Screen Evening IDX Channel, Selasa (26/1/2021).
Sinergi dan akuisisi ini, lanjutnya, untuk mendukung usaha ultra mikro dengan skema holding yang diharapkan dapat berkontribusi positif di industri UMKM dengan tujuan untuk efisiensi biaya dana, atau cost of fund dengan membentuk sinergi jaringan dan sinergi digital antara pelaku usaha UMKM.
Selanjutnya, kehadiran holding BUMN untuk UMKM ini, diproyeksi menghasilkan sinergi digitalisasi dan platform pemberdayaan pelaku usaha kecil di Indonesia. Selain itu, sinergi digital akan menghadirkan pusat data UMKM yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber data UMKM dalam skala nasional.
“Tentu saja, pembentukan holding BUMN sektor UMKM ini, juga disebut menjadi salah satu cara kementerian BUMN untuk mengakselerasi akses keuangan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia. Apalagi, UMKM telah lama menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” tandasnya.