Cobisnis.com – CEO PT Perkebunan Nusantara V Jatmiko Santosa mengatakan penunjukan politikus PDIP Budiman Sudjatmiko sebagai komisaris independen di perseroan sejalan dengan sejumlah fokus perseroan. Termasuk diantaranya komitmen transformasi digital.
“Concern beliau akan digitalisasi pertanian dan desa sejalan dengan PTPN V. Kami dalam proses transformasi digital,” ujar Jatmiko dalam keterangannya, Sabtu (23 Januari 2021).
Tahun lalu PTPN V perseroan memperoleh dua penghargaan di bidang transformasi digital. Salah satu efeknya adalah sejumlah petani telah menikmati digitalisasi dan terkoneksi tersebut.
“Hampir seluruh plasma kami sudah kami petakan menggunakan teknologi geospasial,” kata dia.
Selain itu, Budiman Sudjatmiko juga menaruh perhatian pada Badan Usaha Milik Desa (BUMD) yang dinilai sejalan dengan perseroan. Jatmiko mengatakan salah satu pilar bisnis PTPN V adalah petani plasma di desa-desa sekitar wilayah perseroan.
“Bahkan, 40-50 persen CPO PTPN V dari petani plasma. Makanya, tahun kemarin PTPN V memiliki program BUMN untuk sawit rakyat.”
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Budiman Sudjatmiko sebagai Komisaris Independen diumumkan secara resmi melalui media sosial milik PTPN V.
“Selamat dan sukses kepada Bapak Budiman Sudjatmiko atas pengangkatan sebagai Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V,” tulis manajemen perseroan dalam akun Instagram resmi @ptpnusalima, Jumat (22 Januari 2021).
Minimalkan Konflik
Budiman Sudjatmiko mengatakan kepada wartawan ingin meminimalkan konflik-konflik lahan antara perusahaan dan rakyat. Dia berjanji akan mendorong program pertanian serta perkebunan yang ramah lingkungan sekaligus banyak melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya.
“Saya mau bawa tim saya, karena saya ada jaringan yang baik di desa, supaya mereka (perusahaan) menciptakan pertanian yang ramah lingkungan, ramah rakyat, dan pertanian yang siap dengan kapasitas teknologi,” kata Budiman.
Mantan aktivis 1998 tersebut juga berfokus merintis koperasi hingga BUMDes yang bergerak di bidang penguatan data pangan hingga energi baru terbarukan.
Setelah memperoleh penjelasan dari perseroan, Budiman menilai konsep pengembangan koperasi di desa-desa berbasis data dan teknologi bisa ia integrasikan dengan PTPN V.
“Kebetulan kami ada yang ahli biotek, ahli sensor, penyakit tanaman, drone untuk penyiraman, prediksi panen, penyakit yang akan tumbuh di tanaman, kami punya SDM. karena itu berkaitan dengan yang saya lakukan, akhirnya saya menyanggupi,” kata dia.
Budiman Sudjatmiko juga ingin meningkatkan pendapatan perusahaan serta menciptakan mekanisme profit sharing dengan masyarakat. Salah satu caranya, perusahaan didorong menciptakan nilai tambah dari tanaman.