Cobisnis.com – Pakar branding dan marketing, Yuswohady, menilai demam K-Pop di Indonesia memiliki pasar yang besar dan trafik yang tinggi. Survei menunjukkan demam bintang-bintang K-Pop di Tanah Air sudah terjadi dalam 10 tahun terakhir. Salah satu dampaknya adalah banyak perusahaan/organisasi di Indonesia memboyong artis Korea sebagai brand ambassador.
“Itu terjadi karena banyaknya penggemar militan dan fanatik K-Pop di dalam maupun luar negeri,” kata Yuswohady.
Banyak yang mengadaptasi cara berpakaian dan make up Korea. Tak sedikit pula artis Indonesia yang meng-cover lagu Korea. Fans garis keras terutama untuk boyband/girlband K-Pop di Indonesia pun jumlahnya sangat fantastis.
Sebagai contoh, marketplace raksasa Tokopedia menjalin kolaborasi dengan BTS sebagai brand ambassador. Shopee menggaet Stray Kids, Blibli menggandeng Park Seo Joon, dan Lazada bekerja sama dengan Lee Min Ho.
Belakangan juga sangat dielu-elukan drama Korea berjudul Start-Up. Serial televisi ini menggambarkan bagaimana pop culture bisa meningkatkan awareness industri startup hingga membantu kemajuan industri secara umum.
Terbukti dari maraknya pemanfaatan momentum perang maya antara tim Nam Do-san vs Han Ji-pyeong oleh berbagai brand di Indonesia untuk meningkatkan engagement.
Banyaknya acara e-commerce yang menghadirkan bintang asal Korea hingga keberadaan berbagai drama Korea, yang naik daun di tengah masyarakat Indonesia, ternyata membuat permintaan produk adaptasi Korea meningkat signifikan.
Contohnya, dampak drama Korea yang sering menayangkan adegan makan makanan khas Korea, membuat pegiat usaha di Indonesia yang menjual makanan khas Korea, seperti tteokbokki dan jajangmyeon, menjadi lebih laris.
“Bahkan di saat pandemi, Tokopedia mencatat penjualan makanan khas Korea di platformnya naik lebih dari 5x lipat.”
Contoh lain, acara televisi Tokopedia Waktu Indonesia Belanja (WIB) yang melibatkan brand ambassadornya, BTS. Keterlibatan BTS membuat acara ini sangat ramai diperbincangkan di media sosial hingga menempati peringkat pertama trending topik, baik di Indonesia maupun worldwide.
Produsen mi instan lokal Mie Sedaap pun mengundang banyak sorotan ketika mengumumkan kolaborasi eksklusif dengan Siwon Choi, personel Super Junior sekaligus aktor asal Korea, sebagai brand ambassador salah satu seri produknya.
Pengaruhi Citra Indonesia
Selain mampu mendorong penjualan, strategi marketing seperti ini disinyalir bisa memupuk citra baik Indonesia, serta perusahaan-perusahaan dalam negeri di mata global, termasuk investor dan secara tidak langsung mendorong masuknya investasi asing ke perusahaan di Indonesia.
Dalam beberapa bulan terakhir terlihat sejumlah investor asing gencar menanamkan investasinya di Indonesia – khususnya perusahaan teknologi buatan Indonesia – dan ini terjadi di tengah pandemi.
Seperti Microsoft yang memberikan suntikan dana ke Bukalapak. Google dan Temasek yang mengucurkan investasi ke Tokopedia. Traveloka pun menerima dana dari institusi keuangan global sebesar 250 juta USD atau setara dengan lebih dari Rp3,5 triliun.
Pengamat Ekonomi dan Dosen Binus University, Doddy Ariefianto, menilai tren iklan K-Pop di Indonesia secara tidak langsung mampu mendorong daya beli masyarakat terutama di kalangan anak muda.
“Apabila daya beli meningkat diikuti dengan membaiknya penjualan, maka tidak tertutup kemungkinan investasi juga akan masuk,” ujarnya.
Investasi asing yang masuk ke Indonesia melalui perusahaan dalam negeri ini akhirnya akan kembali ke masyarakat Indonesia. Pasalnya, pengetahuan yang dibawa investor asing bisa membuat perusahaan-perusahaan Indonesia berkembang pesat dan berdaya saing global.
Hal ini tentu akan berdampak kepada terciptanya lebih banyak lapangan pekerjaan, meningkatnya kesejahteraan masyarakat, dan terwujudnya pemulihan ekonomi nasional.