Cobisnis.com – Ada dua hal yang harus dipertimbangkan jika kita lebih memilih liburan akhir tahun 2020 di tengah pandemi. Pertimbangan terbesar adalah soal kesehatan dan finansial. Idealnya, lebih aman jika tetap di rumah saja ketimbang berada di ruang publik yang rawan keramaian karena berpotensi terjadi penularan virus Covid-19.
“Sebaiknya semua kalangan usia berlibur di rumah saja. Terlebih mereka yang rawan tertular virus Covid-19, yaitu anak-anak, ibu hamil, lansia, dan orang-orang dengan riwayat penyakit (komorbid), seperti diabetes melitus, autoimun seperti lupus/SLE, penyakit ginjal, penyakit jantung, hipertensi, tuberculosis, asma, tumor/kanker/keganasan,” kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Rose Vita Sari, M. Biomed, Sp. PD.
Jika tetap memaksakan liburan tentu akan ada biaya ekstra. Sebut saja biaya penginapan, transportasi, hingga akomodasi. Senior Manager Business Development Sequis, Yan Ardhianto, Handoyo mengatakan akan lebih bijak bagi setiap orang untuk memilih kepentingan yang lebih prioritas.
“Liburan tentu menarik dan baik dilakukan, terutama mereka yang sangat sibuk bekerja, tapi liburan dengan stay at home pun tetap bisa menyenangkan. Aktivitas yang bisa dilakukan antara lain merawat tanaman, berkebun hidroponik, bermain bersama keluarga, piknik di halaman, memelihara ikan, mencoba resep masakan baru, dan aneka kegiatan seru lainnya,” kata Yan Ardhianto.
“Justru malah lebih bisa berhemat di tengah situasi pandemi dan ancaman resesi karena tidak ada biaya penginapan, transportasi, tiket masuk atraksi wisata, dan bisa memasak sendiri,” jelas Yan.
Sebaliknya jika memilih liburan, tentu ada persiapan yang dipersiapkan jauh hari sebelumnya dengan menyisihkan sebagian dari penghasilan setiap bulan agar tidak mengganggu cash flow. Tidak ada patokan khusus yang harus disisihkan setiap bulannya untuk berlibur, tergantung seberapa besar perkiraan yang akan keluar untuk berlibur dan seberapa lama target untuk menyiapkannya.
“Sebaiknya hindari liburan spontan tanpa dana yang dipersiapkan sebelumnya. Jangan sampai demi memuaskan keinginan berlibur, Anda sampai mencairkan deposito dan reksa dana atau menjual perhiasan. Liburan yang terencana pun bisa meleset biayanya dari yang sudah dianggarkan. Apalagi, jika liburan spontan dilakukan saat pandemi yang banyak mengandung risiko baik kesehatan maupun finansial,” ujar Yan.
Miliki Asuransi
Yan menyarankan setiap orang untuk melengkapi pengamanan dengan asuransi sebagai cara melindungi finansial jika terjadi risiko selama perjalanan berlibur.
“Mengapa perlu memiliki asuransi? Sebab asuransi adalah jaring pengaman jika dalam perjalanan atau saat berlibur terjadi sakit, kecelakaan, atau meninggal dunia. Ini mungkin terdengar berlebihan namun hanya karena kita sudah mematuhi rambu lalu lintas, bukan berarti kita bisa mengontrol pemakai jalan lain yang bisa saja tidak patuh pada rambu lalu lintas atau kondisi jalan raya yang rawan kecelakaan,” kata Yan.
Sequis memiliki sejumlah produk asuransi dengan premi terjangkau sehingga tidak mengganggu bujet liburan. Misalnya Super Holiday Protection dari Super You by Sequis yang memberikan perlindungan dari kecelakaan saat berlibur.
Preminya mulai dari Rp21 ribu/bulan dan sudah memberikan biaya medis jika terjadi kecelakaan atau jika terjadi risiko cacat total dan tetap. Nasabah pun bisa menambah perlindungan dengan produk lainnya untuk menambah pundi-pundi jika kelak akan berlibur seperti q Smart Life dari MiPOWER by Sequis.
Produk ini mempunyai nilai tunai yang bisa diambil dan memberikan manfaat proteksi seumur hidup. Semakin muda usia saat membeli, tentunya semakin murah harganya dan waktu untuk menikmati nilai tunai semakin tinggi.
“Jadi apakah akan tetap berlibur? Ingat, jangan abaikan protokol kesehatan serta lindungi diri dan keluarga dengan asuransi, sebab liburan saat pandemi sangat berisiko.”