Cobisnis.com – Huawei Indonesia pada Senin (21 Desember 2020) mengumumkan tiga tim dari tiga universitas sebagai pemenang kompetisi Huawei ICT Competition tingkat Nasional 2020. Kompetisi tahun ini mengusung tema “Connection, Glory, Future” digelar secara daring dan diikuti lebih dari 2.156 peserta yang berasal dari 40 perguruan tinggi di Indonesia.
Tiga bidang teknologi yang dilombakan adalah Kecerdasan Artifisial (AI), Jaringan atau Network, dan Cloud.
Pemenang kategori AI diraih tim asal Universitas Padjadjaran (UNPAD), kategori Network diraih Tim Universitas Multimedia Nasional (UMN), dan kategori Cloud dimenangi Tim Institut Teknologi Bandung (ITB).
Huawei ICT Competition 2020 berlangsung secara virtual sejak Oktober 2020. Terdapat 83 jadwal kelas yang berbeda-beda dan masing-masing kategori dikuti oleh sejumlah perguruan tinggi.
Kompetisi di bidang Network diikuti oleh 1.329 peserta dari 23 perguruan tinggi. Kompetisi di bidang Cloud diikuti oleh 348 peserta dari 7 perguruan tinggi, sementara kompetisi di bidang AI diikuti 749 peserta dari 19 perguruan tinggi.
Huawei ICT Competition Tingkat Nasional 2020 juga diikuti oleh 79 pengajar/dosen di bidang TIK dari berbagai perguruan tinggi untuk mendapatkan sertifikasi TIK sebagai prasyarat dari Huawei Indonesia.
Berikut daftar lengkap pemenang Huawei ICT Competition Tingkat Nasional 2020:
Kategori Best Performance Trainer bidang Network dimenangkan Mochammad Fahru Rizal dari Telkom University. Sementara Abdul Latif dari ITB memenangkan gelar Best Performance Trainer untuk kategori Cloud. Wervyan Shalannanda dari ITB meraih Best Performance Trainer untuk kategori AI.
Kategori bergengsi Excellent Huawei ICT Academy diraih ITB yang pada tahun 2020 ini telah meraih 5 penghargaan kompetisi TIK.
Sebagai informasi, salah satu tim ITB menjadi kebanggaan Indonesia ketika menjuarai Huawei ICT Competition Tingkat Asia Pasifik yang diteruskan dengan prestasi spektakuler meraih gelar juara dunia di bidang TIK melalui ajang yang sama.
Dirjen DIKTI, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Nizam mengapresiasi Huawei ICT Competition Tingkat Nasional 2020 sebagai upaya memperkuat ekosistem. Kompetisi ini, kata dia, relevan dengan tingginya kebutuhan para pemangku kepentingan, sektor industri, dunia pendidikan tinggi maupun kebutuhan pemerintah terhadap SDM bidang TIK yang berkualitas.
“Saat ini semuanya menjadi smart, smart office, smart rules, smart campus, smart transportation, dan smart business. Hal tersebut membutuhkan kecakapan di bidang intelligence,” kata Prof. Nizam.
“Penguasaan teknologi digital adalah kompetensi baru yang dibutuhkan industri untuk beradaptasi dengan berbagai dinamika di era baru serta membangun dunia yang serba terkoneksi, cerdas, dan berdaya-saing tinggi di kancah global,” jelasnya.