Cobisnis.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengakselerasi penerapan Industri 4.0 di sektor manufaktur dengan menggelar Program Startup4industry. Program ini ditujukan untuk menjembatani kebutuhan inovasi para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dengan startup sebagai penyedia teknologi.
Tahun 2020 Startup4industry bertemakan “Indonesia Percaya Diri dengan Teknologi Dalam Negeri”, menyasar tiga topik permasalahan yang memerlukan inovasi sebagai solusi, yaitu adaptasi kebiasaan baru, efisiensi manufaktur, serta layanan pendukung e-commerce (e-commerce enabler).
“Ketiga topik ini berkaitan dengan pemulihan ekonomi akibat dampak Covid-19 melalui transformasi digital,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Dirjen IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih, di Jakarta, Sabtu (21 November 2020).
Startup4industry berupaya menghubungkan startup terbaik dengan para pelaku IKM untuk mendukung transformasi digital di sektor tersebut, mulai dari efisiensi manufaktur hingga segi pemasaran.
Program Startup4industry dibuka Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada 14 Oktober 2020. Saat ini telah memasuki fase penjurian akhir. Para peserta melalui beberapa tahapan penilaian, antara lain seleksi administrasi dan seleksi interview yang diikuti lebih dari 250 pendaftar dan disaring menjadi Top 40.
Startup yang lolos ke tahap berikutnya melakukan pitching guna mendapatkan fasilitas mentoring 1on1. Para mentor merupakan praktisi berpengalaman dalam pengembangan model bisnis startup.
“Dalam tahap ini, para peserta dibekali materi untuk mempersiapkan tahap implementasi solusi teknologi industri 4.0,” ujar Gati.
Dari hasil pitching, dipilih 20 peserta untuk mengikuti online camp. Di tahap ini, para founder startup terpilih memperoleh bimbingan intensif yang terstruktur dan terpadu dengan aktivitas pelatihan dan mentoring.
“Online camp juga bertujuan meningkatkan kualitas dan kapabilitas bisnis para pelaku startup, sekaligus mendorong percepatan bisnisnya.”
Pendampingan startup sekaligus menjadi langkah akselerasi pemulihan ekonomi nasional melalui substitusi impor dengan target 35% pada tahun 2022. Upaya substitusi impor ini diharapkan tidak hanya pada produk, tapi juga pada penggunaan teknologi.
“Melalui program ini, kami berharap para startup teknologi dapat menjadi implementator industri 4.0, terutama di sektor IKM” tambah Gati.
Sejak peluncuran Peta Jalan Making Indonesia 4.0 oleh Presiden Joko Widodo pada 2018, Kementerian Perindustrian berupaya revolusi implementasi teknologi di sektor industri, termasuk dengan pemberdayaan IKM. Salah satunya melalui program Startup4industry.
“Kami membangun ekosistem solusi teknologi dalam bentuk Startup4industry dalam rangka mendukung percepatan penerapan Industri 4.0, khususnya di sektor IKM,” jelas Gati.