Cobisnis.com – PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics menyatakan kesiapannya untuk memberikan layanan halal logistik. Direktur Utama BGR Logistics M. Kuncoro Wibowo mengatakan, di dalam ekosistem halal logistik, pihaknya berperan sejak dari penyimpanan, pengemasan, hingga pendistribusian.
Logistik halal, kata Kuncoro, harus bisa traceable sehingga mudah dilacak. Salah satu solusi pelacakan ini dilakukan BGR Logistics melalui kolaborasi dengan aplikasi Warung Pangan sehingga UMKM mendapatkan produk yang terjamin kehalalannya.
“Logistik halal berdasarkan pada pemisahan (segregation) antara produk halal dengan non halal yang bertujuan agar tidak terjadi kesalahan penanganan barang, menjaga agar tidak saling terkontaminasi, serta memastikan konsistensi penanganan halal logistik sebagaimana harapan para muslim,” kata Kuncoro dalam online talkshow bertajuk Logistik Halal di Tengah Pandemi, Kamis (19 November 2020).
Aplikasi Warung Pangan merupakan inisiatif Kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi dan UKM sejak Agustus 2020. Aplikasi ini memberikan solusi distribusi pangan mulai dari hulu (petani, peternak, nelayan, serta produk-produk dari BUMN Klaster Pangan) sampai dengan hilir (UMKM dan konsumen).
“Dengan memiliki sertifikasi halal, maka akan membuat para UMKM dan Konsumen senang karena proses pengadaan, pengemasan, dan pendistribusian dijamin kehalalannya oleh kami,” jelas Kuncoro.
Ketua PBNU, Marsudi Syuhud, menjelaskan bahwa suatu produk disebut halal mengacu pada kriteria syariat Islam seperti halal zatnya, halal cara memperolehnya, dan halal cara pengolahannya.
Halal cara pengolahannya mensyaratkan adanya proses produk halal yang mencakup rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan produk seperti penyediaan barang, pengelolaan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, serta penjualan.
“Sehingga dalam rangkaian kegiatan ini memerlukan suatu sistem rantai pasok yang menjamin kualitas proses produk halal,” ujar Marsudi Syuhud.
Pada prinsipnya logistik halal adalah proses penanganan arus bahan atau produk melalui rantai pasokan (supply chain) yang sesuai dengan standar halal. Fokus dari halal berdasar pada pemisahan (segmentation) dan bukan pada deteksi atau kecurigaan semata.
Pada posisi ini, kata Marsudi, logistik halal akan memastikan konsistensi penanganan halal seperti harapan masyarakat muslim mengacu pada UU No 33 Tahun 2014.
BGR Logistics menggandeng Sucofindo sebagai badan sertifikasi halal logistik di Indonesia. Direktur Utama PT Sucofindo, Bachder Djohan Buddin, menyampaikan peran Sucofindo untuk mendukung halal logistik; mulai dari Lembaga Sertifikasi Produk terakreditasi, Lembaga Inspeksi yang terakreditasi, Laboratorium pengujian halal terakreditasi, memiliki Sucofindo centre for Learning & Development (SCLD), pusat kajian halal, serta memiliki auditor halal yang tersertifikasi BNSP.
Proses logistik halal, kata dia, dimulai dari awal bahan baku sampai dengan konsumen, dimana BGR Logistics berperan untuk memastikan kualitas suatu produk dan ketelusuran produk mulai dari awal sampai dengan akhir diterima konsumen.
“Perusahaan penyedia jasa logistik halal harus memiliki Sistem Jaminan Halal (SJH) untuk menjamin kualitas kehalalannya,” jelas Bachder.
Pemerhati Logistik dan Industri Halal Sitta Rosdania menyebut halal sebagai hadiah dari Tuhan untuk semua manusia dan bukan hanya untuk muslim saja.
“Halal bersifat universal yang mencakup healty, hygiene, safety, fairness, ethical,” ujar Sitta.
Indonesia dengan kekuatan pasarnya berusaha membangun Indonesia Interated Halal Ecosystem yang tidak lagi berbicara hanya konteks pangan, melainkan juga gaya hidup.
Di dalamnya termasuk halal logistik yang saat ini dilakukan BGR Logistik. Kecenderungan konsumen di Indonesia dan Dunia saat ini menginginkan konsumsi kosmetik hingga produk farmasi yang bersertifikasi halal. Artinya bukan hanya produk pangan saja yang bersertifikat halal.
“Ini yang menjadi tugas Sucofindo nantinya,” jelas Sitta.