Cobisnis.com – Presiden Jokowi kembali mengingatkan pentingnya kolaborasi dalam membangun kekuatan ekonomi digital Indonesia. Krisis pandemi Covid-19 yang saat ini dihadapi seluruh negara di dunia harus menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan (leapfrog strategy).
“Krisis adalah kesempatan bagi kita untuk mengejar ketertinggalan di saat negara maju mengalami kemunduran,” kata Presiden Jokowi saat memberi sambutan Google for Indonesia (Google4ID) 2020 secara virtual, Rabu (18 November 2020).
Di masa krisis, kata Presiden, adalah waktunya untuk mencapai kesempurnaan dengan membenahi kelemahan fundamental yang selama ini terjadi. Krisis juga kesempatan bagi Indonesia untuk membenahi strategi eksekusi yang salah satunya adalah pengembangan ekonomi digital.
Presiden mengatakan, perkembangan ekonomi digital Indonesia setiap tahunnya sangat signifikan yang akan bernilai 124 miliar USD pada 2025. Untuk itu, kata presiden, Indonesia terus mengembangkan infrastruktur digitalnya menjangkau seluruh pelosok negeri.
Kemudian presiden mengingatkan pentingnya bagi Indonesia untuk membangun sektor UMKM sebagai sektor prioritas sekaligus potensial. Menurut presiden, saat ini terdapat 64 juta UMKM di Indonesia dan baru 8 juta atau 13% UMKM yang terintegrasi dengan teknologi digital.
“Jika UMKM itu terintegrasi seluruhnya dengan digital, maka pertumbuhan ekonomi digital kita akan semakin besar,” kata Jokowi.
Indonesia juga terus membangun ekosistem digital yang kondusif melalui reformasi regulasi. Presiden mengatakan, UU Omnibus Law yang baru saja disahkan adalah upaya untuk membangun ekosistem kondusif seperti menciptakan regulasi yang rumit jadi sederhana, bantu UMKM dalam proses perizinan, akses modal, serta transparansi dengan bantuan teknologi digital.
“Akses pembiayaan kita permudah. Terutama bagi startup yang baru membuka usaha,” jelas presiden.
Literasi digital dan faktor kompetensi SDM juga sangat penting sebagai bagian dari membangun ekosistem kondusif. Jangan ada hoaks dan disinformasi yang bisa membahayakan kepentingan nasional dalam membangun dan menumbuhkan ekonomi digital.
“Maka pada 2035 kita butuh 9 juta talenta digital. Ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja,” jelas Jokowi.
Dalam Google4ID 2020 sejumlah petinggi Google Indonesia maupun global memaparkan berbagai solusi digital yang bisa melayani masyarakat Indonesia. Mulai dari integrasi dengan dunia pendidikan, pariwisata, ekonomi, hingga solusi dalam berbagai kehidupan sehari-hari.
“Google berkomitmen untuk menyediakan alat-alat digital untuk membantu siswa,” ungkap Ben Gomes, Senior Vice President, Learning and Education, Google.