Cobisnis.com – Direktur HR Huawei Indonesia, Dani K. Ristandi, mengatakan setiap tahunnya Huawei merekrut ratusan lulusan universitas di Tanah Air dalam rangka membangun ekosistem. Langkah ini, kata dia, sekaligus upaya berkelanjutan mencari SDM berkualitas dan pengalaman di bidang Cloud dan industri untuk membangun Indonesia yang terhubung.
“Setiap tahun, Huawei Indonesia berkolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia untuk menyelenggarakan berbagai program seperti pelatihan, sertifikasi, seminar, alih teknologi, program Seeds for the Future, kegiatan magang dan perekrutan,” kata Dani K. Ristandi dalam keterangannya, Selasa (17 November 2020).
Jika dihitung rata-rata Huawei Indonesia merekrut sekitar 100 SDM baru lulus dari beberapa perguruan tinggi terkemuka di Indonesia per tahun. Setelah itu, rekrutan dibekali orientasi dan pelatihan khusus selama 3-6 bulan guna memiliki pemahaman yang lengkap tentang perusahaan, budaya, bisnis, teknologi, serta pengetahuan praktis.
Tujuannya untuk mencetak SDM yang makin siap bekerja sesuai peran dan tanggung jawabnya masing-masing.
“Kami berharap perguruan tinggi papan atas merekomendasikan para lulusan terbaiknya untuk bergabung dan membangun karir bersama Huawei Indonesia,” ujarnya.
Khusus untuk tim ITB Bandung yang baru saja menjuarai kompetisi Huawei ICT Competition 2020 di bidang Network dan Cloud, Dani mengatakan akan memberikan keistimewaan dengan langsung bergabung dengan Huawei Indonesia setelah lulus.
“Terutama anggota Tim ITB yang berhasil menjuarai final tingkat dunia Huawei ICT Competition 2020. Mereka akan mendapatkan keistimewaan bisa bergabung dengan Huawei Indonesia segera setelah mereka lulus,” ujarnya.
Ma Yue – Wakil Presiden Eksekutif Enterprise Business Group (EBG), Huawei EBG Global Partner Development and Sales – mengatakan dalam satu dekade ke depan penerapan TIK mutakhir oleh Huawei akan makin luas dan mendalam. Cakupan ekosistemnya pun juga semakin luas.
“Peran SDM krusial bagi terwujudnya transformasi digital di industri dan berkontribusi langsung dalam pertumbuhan ekonomi digital,” kata Ma Yue.