JAKARTA,Cobisnis.com – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri), Perusahaan petrokimia terbesar dan terintegrasi di Indonesia, meluncurkan sebuah resin yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat suntik, Trilene® RI20HC02. Resin yang merupakan jenis Polypropylene ini, dirancang khusus untuk memenuhi standar medis terketat bagi aplikasi alat suntik yang juga dapat mendukung program Pemerintah dalam percepatan vaksinasi dan booster COVID-19 di Indonesia.
Trilene® RI20HC02 telah lolos pengujian biokompabilitas alat medis dan tersertifikasi sesuai dengan standar ISO 10993. Dengan demikian, resin ini aman digunakan sebagai aplikasi perangkat alat medis karena telah diuji keseuaiannya dalam mengelola risiko biologis. Perangkat alat kesehatan ini juga telah dipastikan tidak memiliki efek fisiologis yang berpotensi membahayakan bagi manusia.
General Manager Technical Service and Product Development, Supriyanto mengatakan, “kami sangat senang dapat berkontribusi mendukung pemenuhan standar alat kesehatan yang juga dapat membantu program vaksinasi pemerintah dengan menghadirkan Trilene® RI20HC02, sebuah resin. Hal ini juga dapat membantu untuk memenuhi aplikasi perangkat medis yang selama ini masih didominasi oleh produk impor. Dengan ketersediaan pasokan bahan baku dan nilai rantai yang lebih terjamin, kami berharap Trilene® RI20HC02 membantu memenuhi kebutuhan alat kesehatan dalam negeri sekaligus mendorong subtitusi impor dengan memperbesar tingkat komponen dalam negeri (TKDN).”
Selain bersertifikasi medis, Trilene® RI20HC02 juga menawarkan daya tahan terhadap gamma irradiation, sekaligus memenuhi standar daya serap UV. Menurut Japanese Pharmacopoeia, farmakope resmi yang diterbitkan oleh Badan Farmasi dan Alat Kesehatan Jepang, edisi ke-18, Trilene® RI20HC02 yang memiliki tingkat kebeningan yang baik juga cocok untuk digunakan pada aplikasi wadah transparan serta aplikasi general injection lainnya.
Telah menjadi komitmen Chandra Asri untuk mengembangkan industri petrokimia nasional guna mendukung pemerintah dalam menciptakan kemandirian sektor industri dalam negeri, salah satunya dengan menghadirkan kompleks petrokimia kedua berskala global, CAP2. Beroperasinya CAP2 nanti akan melontarkan kapasitas produksi Chandra Asri dari 4,7juta ton menjadi 8,9juta ton per tahun.