Cobisnis.com – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus mengembangkan solusi berbasis Internet of Thing (IoT) yang mengakomodir para pelaku usaha dari berbagai segmen. Terbaru, XL Axiata mengembangkan solusi precision farming bernama “XL Smart Aquaculture”.
Solusi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas budidaya ikan dan udang yang telah diimplementasikan oleh sejumlah petani tambak ikan kerapu dan udang di Jawa Timur. Solusi ini diklaim mampu meningkatkan produktivitas rata-rata sebesar 20%.
Chief Enterprise & SME Officer XL Axiata, Feby Sallyanto, mengatakan tantangan terbesar yang dihadapi petambak Indonesia dalam peningkatan produksi budidaya dalam negeri adalah metode budidaya konvensional yang belum banyak mendapatkan sentuhan inovasi dan teknologi serta minimnya data historis.
Selain itu, perencanaan yang kurang matang, cuaca yang berubah-ubah, pemberian pakan kurang/berlebih, menyebabkan kualitas air tambak menjadi fluktuatif sehingga kegagalan panen dapat terjadi sewaktu waktu.
“XL Smart Aquaculture memungkinkan metode budidaya dengan teknologi berbasis data yang presisi,” kata Feby Sallyanto di Jakarta, Jumat (23 Oktober 2020).
Solusi “XL Smart Aquaculture” bekerja dengan cara mengambil dan mengolah data kualitas air secara otomatis dengan memadukan IoT dan machine learning sehingga petambak dapat langsung mengetahui keadaan tambak yang dikelolanya.
Variabel penting yang dimonitor pada XL Smart Aquaculture adalah kondisi air di tambak. Dengan mengetahui data keadaan tambak, mereka dapat melakukan berbagai hal seperti mencegah penyakit, menghindari pemberian pakan yang berlebihan, dan mengoptimalkan kapasitas tambak.
Solusi teknologi ini juga memberikan kemudahan dalam membaca kondisi tambak. Penggunaan XL Smart Aquaculture cukup mudah, petambak hanya perlu mencelupkan sensor kualitas air, kemudian data akan secara otomatis muncul di layar smartphone atau tablet.
Petambak juga dapat memisahkan data tiap tambak, sehingga luas tambak 5.000 m2 hanya membutuhkan 1 unit alat. Selain itu, sistem pada solusi ini dapat memudahkan pengguna untuk melakukan input data tambak, baik dari sisi kualitas air, data pakan, data panen, ataupun data penyakit.
“Solusi XL Smart Aquaculture berbasis IoT ini selain mampu meningkatkan kualitas dan produksi hasil panen, solusi ini juga mengurangi tingkat resiko kegagalan panen,” jelas Feby.
Tak Sulit untuk Diterapkan
Agar dapat menjawab salah satu tantangan para petani tambak, dimana sebagian lokasi tambak berada ada di area yang tidak terjangkau sinyal seluler yang stabil, solusi ini sedang dikembangkan untuk dapat tetap bekerja secara maksimal disaat tidak mendapat sinyal seluler.
Selain itu, solusi ini dapat ditambahkan fitur-fitur atau alat lainnya sesuai kebutuhan antara lain alarm, alat pemberian pakan secara otomatis, pengendali kincir air, kamera, serta machine learning untuk prediksi cuaca dan penyakit.
Saat ini XL Smart Aquaculture telah diterapkan oleh para petani tambak di Pacitan dan Situbondo. Menurut pengakuan petani yang menggunakan teknologi ini, solusi IoT dari XL Axiata ini mudah diterapkan.
XL Axiata juga memberikan layanan pendampingan, terutama konsultasi, pelatihan penggunaan alat, dan layanan purna jual. Menurut Feby, bagaimana pun canggihnya suatu alat, jika petambak tidak bisa menggunakan maka akan sia-sia saja.
“Apalagi, kebanyakan petambak Indonesia saat ini sudah cukup berumur dan butuh waktu untuk adaptasi teknologi baru.”