SEMARANG, Cobisnis.com – Satu tahun berlalu sejak kasus COVID-19 pertama di Indonesia, jumlah angka pengangguran meningkat 2,67 juta orang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di Indonesia yang menganggur di akhir 2020 menjadi sebesar 9,77 juta orang. Hampir 4 juta di antaranya merupakan pemuda berumur 15-24 tahun.
Analisis dari International Labour Organisation menyebut setidaknya 1 dari 6 anak muda kehilangan pekerjaan karena gempuran virus corona. Untuk mencegah keadaan yang lebih buruk, para remaja harus diberi penguatan dan dukungan untuk mengembangkan potensinya agar dapat bersaing lebih unggul dan membangun kembali perekonomian pasca COVID-19.
Namun dalam kondisi sulit ini, anak dan remaja yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orang tua merasakan kesulitan untuk bisa mengakses fasilitas pembelajaran dan pengembangan diri, terutama hanya bisa dilakukan jarak jauh.
Anak dan remaja yang tidak mendapatkan pengasuhan orang tua cenderung terdampak lebih parah ketika terjadi bencana, termasuk pandemi Covid-19. Oleh karena itu, mereka membutuhkan perhatian lebih saat ini.
SOS Children’s Villages Indonesia sebagai organisasi nirlaba yang fokus pada pengasuhan alternatif dan penguatan keluarga rentan, memiliki komitmen untuk aktif menyuarakan pemenuhan hak anak. Salah satunya adalah mempersiapkan remaja menuju kemandirian.
Selama 48 tahun SOS Children’s Villages memastikan anak-anak yang diasuh dan didampingi mendapatkan pendidikan dan peningkatan kapasitas yang mereka butuhkan, tak terkecuali di tengah kondisi pandemi ini. Totalnya ada 940 anak yang telah kehilangan pengasuhan orang tua diasuh di 8 lokasi SOS Children’s Villages di Indonesia.
Selain itu, SOS juga memiliki program penguatan keluarga bagi keluarga rentan di 10 lokasi Indonesia. Dari ribuan keluarga yang didampingi, SOS juga memastikan 6326 anak yang berisiko kehilangan pengasuhan mendapatkan pemenuhan atas hak-hak mereka.
Salah satu lokasi kerja SOS Children’s Villages adalah di Semarang. Lokasi ini yang kemudian menjadi program kerja sama Allianz Indonesia dengan SOS Children’s Villages. Pada tahun 2020 program “We Are the Future” pertama kali diinisiasikan dengan tujuan memberikan harapan bagi anak muda khususnya di SOS Children’s Village Semarang untuk perkembangan kapasitas remaja dan mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.
Pada tahun pertamanya, total ada 63 volunteer dari Allianz, termasuk ekspatriat, mengajar kelas Bahasa Inggris dan kelas Ketahanan Diri untuk 126 remaja setiap minggunya. Melanjutkan di tahun 2021, sasaran program “We Are the Future” kali ini adalah remaja tingkat SMA/SMK yang akan mendapatkan pelatihan program kewirausahaan dan Business Management. Para remaja akan diajarkan mengenai model bisnis sekaligus didampingi langsung oleh professional dan volunteer dari Allianz Indonesia.
“SOS Children’s Village Semarang sangat mengapresiasi Allianz Indonesia yang telah bertahun-tahun berkomitmen membantu remaja kami mempersiapkan kemandirian. Meskipun kita harus menghadapi pandemi di tahun 2020, program We Are the Future dapat tetap berjalan sesuai rencana. Perkembangan diri remaja kami melalui program kerja sama ini terlihat signifikan dapat dilihat adanya peningkatan nilai Bahasa Inggris. Kami juga berterima kasih untuk rekan-rekan volunteer yang setiap minggunya penuh semangat sharing session dengan remaja,” ujar Ardik Setiawan, Village Director SOS Children’s Village Semarang.
Mengembangkan program pelatihan pada tahun sebelumnya, di tahun 2021 Allianz Indonesia merancang program pelatihan khusus untuk wirausaha muda SOS Children’s Village Semarang.
“Seperti yang kita tahu, pandemi berdampak pada model-model usaha khususnya kecil, menengah dan start-up. Namun ada beberapa pelaku usaha yang memanfaatkan keadaan ini sehingga bisa berkembang. Melihat potensi ini, kami berharap anak muda di SOS Chidren’s Villages juga dapat meningkatkan kapasitas mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Tahun ini merupakan tahun kelima kerja sama antara Allianz dan SOS Children’s Villages. Kami sangat bersyukur mendapatkan kesempatan menjadi volunteer dan memperoleh pengalaman berharga. Semoga kolaborasi ini dapat terus berjalan sehingga dapat membantu anak-anak menyongsong masa depan yang lebih baik,” kata Arini Bachtiar, Head of Corporate Events and CSR, Allianz Life Indonesia.
Menanggapi program kerja sama ini, Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia menyatakan, “Tantangan dunia saat ini semakin besar, remaja-remaja harus mempersiapkan kemandiriannya di tengah kondisi dunia yang berat dan membingungkan. SOS Children’s Villages Indonesia dan Allianz saling bergandengan tangan untuk mempersiapkan para remaja membangun masa depannya. Program We Are the Future tidak hanya berupa pelatihan, tapi juga membentuk karakter, menguatkan remaja sehingga dapat terus bertahan. Kami sangat bersyukur atas kerja sama yang telah dan akan terlaksana, anak muda kami bisa mendapatkan bekal yang berguna dan mitra kami terlibat secara nyata pada penurunan angka pengangguran anak muda.”
Selaras dengan komitmen yang mendukung pendidikan berkualitas dan lapangan kerja yang layak bagi anak muda, Allianz menggandeng SOS Children’s Villages mendukung terwujudnya Sustainable Development Goals (SDG’S) nomor 4,8 dan 10 yang mengupayakan pendidikan dan pelatihan untuk mengurangi pengangguran anak muda sehingga anak muda mampu keluar dari garis kemiskinan dan mendapatkan kehidupan yang layak.