JAKARTA,Cobisnis.com – Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) bekerjasama dengan KBRI Washington DC terus melakukan promosi, kampanye dan sosialisasi kepada para pelaku usaha dan warga Amerika Serikat (AS) supaya rumput laut Indonesia dan produk olahannya semakin diterima pasar AS.
“Sejauh ini trend ekspor rumput laut ke AS cukup positif, kami juga mengapresiasi KBRI yang telah banyak bekerjasama dengan kami. Tentunya kami juga berharap agar nantinya diaspora Indonesia di AS turut membantu dan semakin gencar membantu promosi produk-produk Indonesia,” ungkap Ketua Umum ARLI Safari Azis dalam event Around The World Embassy Tour (AWET) yang dihelat di aula dan pelataran KBRI Washington DC (6/5/2023).
Safari menyebutkan, Indonesia mengekspor rumput laut sebagai bahan baku maupun produk olahan ke AS sebanyak 6.703.140 kilogram pada tahun 2022 yang mengalami peningkatan sebesar 7,5% dibanding tahun 2021 sebanyak 6.194.084.
Sedangkan dari nilainya juga mengalami peningkatan sebesar 33% dari 14.478.349 Dollar AS pada tahun 2021 hingga mencapai 21.712.221 Dollar AS pada tahun 2022.
“Hal ini tentunya tidak terlepas dari upaya kampanye yang dilakukan ARLI yang berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan ekspor rumput laut Indonesia,” ujar Safari yang juga merupakan Ketua Komite Tetap Asosiasi-asosiasi Industri Pertanian, Kehutanan, Peternakan, Perikanan dan Pengolahan Makanan Kadin Indonesia.
Menurut Safari, kegiatan promosi dan sosialisasi di ajang AWET, sebagai bagian dari White Campaign yang salah satunya bertujuan untuk mengupayakan Agar-agar dan Carrageenan tetap berada dalam daftar produk organik di National Organic Standard Board (NOSB) United States Department of Agriculture (USDA) dalam evaluasinya pada tahun 2023 ini yang akan berlaku hingga tahun 2028 mendatang.
Around The World Embassy Tour (AWET) dibuka secara resmi oleh Duta Besar RI untuk AS, Rosan P. Roeslani. Acara juga dihadiri Atase Pertanian, Danang Budi Santoso serta Atase Perdagangan, Wijayanto yang ikut memamerkan dan menjelaskan tentang Rumput Laut Tropis dan Hasil Olahannya berupa Agar-Agar dan Carrageenan disamping makanan dan hasil olahan produk pertanian dan perikanan. Selain produk olahan dari rumput laut, di acara ini warga AS juga diberikan kesempatan untuk mencicipi produk – produk ekspor lainnya seperti mie instan, snack, kopi dan teh.
AWET dikunjungi lebih dari 5,100 warga AS. Event ini merupakan bagian dari perayaan International Culture Awareness Month. Ribuan warga AS secara bergantian mengunjungi gedung KBRI yang dulu dikenal sebagai Walsh Mansion yang tercatat sebagai salah satu gedung bersejarah di Amerika Serikat (Historical Heritage). KBRI Washington DC memanfaatkan momen ini untuk mempromosikan perdagangan, pariwisata dan investasi Indonesia dengan menampilkan produk – produk ekspor, kesenian dan kebudayaan dari Indonesia.