Cobisnis.com – Sepanjang 2020 virus Covid-19 telah memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan IHSG. Capital market dan behaviour pelaku pasar modal pun berubah imbas dampak pandemi.
Meski demikian, sinyal positif terlihat dengan hadirnya vaksin Sinovac yang disebut-sebut para pengamat akan memengaruhi perkembangan positif IHSG di 2021.
Research Analyst MNC Sekuritas, Catherina Vincentia, mengatakan selama pandemi beberapa aspek negatif maupun positif market justru mengalami peningkatan ini dilihat dari para investor baru yang mulai melirik saham.
“Keadaan pasar saham kalau kita bandingkan dari Maret level 3.900-an hampir 40% penurunannya hingga Desember sekarang hanya -5% karena mulai mendekati free Covid di tahun baru cukup improving. Apalagi kita lihat vaksin mulai didistribusikan banyak sentimen yang mendorong dari IHSG,” ujar Catherina di Instagram IDX Channel, Senin (28 Desember 2020).
Peran regulator di pasar saham juga berpengaruh terhadap pergerakan positif lantai bursa hingga akhir 2020, tercatat IHSG sempat berada di level 3.900, dan BEI tidak tinggal diam dengan mengeluarkan instrumen kebijakan trading halt.
Trading halt dinilai mampu menahan pasar agar tidak lebih dalam.
“Kalau enggak dipasang trading halt itu bisa sedalam apa lagi, dan itu baik untuk menahan. Namun, pro dan kontra juga harusnya market tetap, dimana pergerakan supply-nya jadi harusnya enggak di intervensi, kita lihat saja nanti ke depannya kalau market sudah kembali normal mungkin BEI akan melepas trading halt namun dilihat untuk pandemi ini cukup positif,” jelasnya.
Sebagai informasi, Indonesia telah menerima vaksin 1,2 juta dosis pada Desember ini dan memengaruhi perkembangan market yang positif meningkatkan ekspektasi investor.
“Dari berita vaksin di November sudah mendapat respon positif untuk pergerakan IHSG apalagi nanti di Januari menerima 1,8 juta dan menguntungkan emiten farmasi,” kata Catherina.