Cobisnis.com – Komisaris Utama PT. Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama, melakukan pertemuan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Basuki atau kerap disapa Ahok atau BTP, menceritakan pertemuannya dengan Erick lewat akun resmi Instagram-nya, @basukibtp, Kamis 17 September.
Dalam postingannya, Ahok mengaku telah menyampaikan kritik dan sarannya kepada Erick. “Tadi habis bertemu dengan Menteri BUMN. Kritik dan saran yang saya sampaikan, diterima dengan baik oleh Pak Erick. Dan saya juga akan menjaga pesan Pak Erick, untuk menjaga soliditas teamwork dan terus melakukan Transformasi BUMN,” tulis pria yang lebih dikenal dengan sebutan Ahok.
Sebelumnya, Ahok mengeluarkan banyak pernyataan pedas tentang Pertamina yang diunggah dalam akun YouTube POIN, Rabu (16 September 2020).
Ahok blak-blakan soal buruknya tata kelola di PT Pertamina (Persero). Ahok yang menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina sejak 22 November 2019, mengaku sering geleng-geleng kepala dengan berbagai kebijakan direksi Pertamina. Keputusan bisnis Pertamina seringkali tidak masuk akal dalam kalkulasi bisnis. Akibatnya, menurut Ahok, Pertamina harus menanggung utang yang jumlahnya cukup besar.
Dia mencontohkan, kebijakan manajemen Pertamina yang rajin mengakuisisi sumur minyak di luar negeri. Pembelian ladang minyak dilakukan dengan utang. “Sudah ngutang 16 miliar dolar AS, tiap kali otaknya minjam duit terus, saya sudah kesal ini. Minjam duit terus, mau akuisisi terus,” terang Ahok seperti dilansir suara.com.
Diungkapkan Ahok, selain secara hitungan bisnis kurang menguntungkan, Pertamina sebaiknya fokus mengeksplorasi ladang minyak di dalam negeri. “Saya bilang tidak berpikir untuk eksplorasi, kami masih punya 12 cekungan yang berpotensi punya minyak, punya gas. Ngapain di luar negeri? Ini jangan-jangan ada komisi ini, beli-beli minyak ini,” ucap Ahok.
Ahok juga memberikan contoh temuannya yang lain soal ketidakefisienan Pertamina yakni soal pembangunan kilang minyak. Dirinya masih meminta penjelasan kenapa banyak kilang baru yang belum juga dibangun. Padahal, lanjut dia, sudah ada beberapa investor yang serius patungan bisnis dengan Pertamina.
“Makanya nanti saya mau rapat penting soal kilang. Berapa investor yang sudah nawarin mau kerja sama kalian diemin? Terus sudah ditawarin kenapa ditolak? Terus kenapa kerja seperti ini? Saya lagi mau audit.”