JAKARTA, Cobisnis.com – Inovasi penjualan secara digital yang dilakukan PT Tunas Ridean Tbk (Grup Tunas Ridean) membuahkan hasil pada sepanjang paruh pertama tahun ini, mengingat penjualan melalui dealer/showrom terbatas pemberlakuan PPKM oleh pemerintah.
Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk, Rico Adisurja Setiawan menjelaskan, tantangan dari pandemi covid-19 mendorong inovasi penjualan Tunas Grup melalui digitalisasi, antara lain memungkinan konsumen untuk membeli mobil melalui sosial media, juga platform e-commerce yang telah bekerja sama dengan Perseroan.
Digitaliasi menjadi penting mengingat pada periode awal tahun ini pemerintah juga memberikan insentif pembebasan PPn BM. Dengan demikian, insentif biaya yang terjadi sejak awal tahun menjadi momentum Tunas Grup untuk menggaet konsumen baru, atau memaintenance konsumen existing dengan berbagai promo produk terbaru.
“Jadi akibat pandemi kita mendorong digitalisasi, sehingga konsumen bisa membeli mobil melalui sosial media seperti Tokopedia, selain membeli di showroom (secara terbatas),” katanya dalam konferensi pers virtual kinerja Perseroan Semester I 2021, Kamis 12 Agustus 2021.
Alhasil, setelah mengalami penurunan penjualan sepanjang tahun lalu, kinerja Tunas Grup kembali tumbuh di semester pertama tahun 2021 ini, sejalan dengan membaiknya iklim industri otomotif.
Disebutkan pasar mobil nasional yang tumbuh 51% menjadi 393.469 unit di Semester I 2020, dikontribusi juga oleh penjualan mobil Tunas Grup yang naik 20% menjadi 17.039 unit pada periode yang sama.
Demikian juga dengan penjualan sepeda motor Tunas Grup yang naik 45% menjadi 100,622 unit, ikut memberi warna positif pada pasar nasional perdagangan motor yang meningkat 30% menjadi 2,5 juta unit di Semester I 2021.
Nugraha Indra Permadi, Direktur Tunas Grup menjelaskan, penjualan mobil baru Tunas Grup yang sempat turun 45% di tahun 2020, kembali tumbuh 20% sampai dengan Semester I 2021, yakni dari 14.234 unit di Juni 2020 menjadi 17,039 unit di akhir Juni 2021.
”Penjualan Tunas Toyota naik 28% menjadi 10,707 unit dari periode Juni 2020 yakni 8,363 unit. Tunas Daihatsu naik 6% menjadi 5,764 unit di Juni 2021, dari periode yang sama tahun 2020 yakni 5,431 unit. Lalu Tunas BMW naik 25% sampai dengan kuartal kedua tahun 2021 menjadi 378 unit dari posisi Juni 2020 yang sebesar 302 unit. Penjualan sepeda motor naik 45% sampai dengan kuartal kedua tahun 2021 menjadi 100,622 dari posisi Juni 2020 yang sebanyak 69,603,” jelas Permadi di kesempatan yang sama.
Sementara dari anak usaha Tunas Grup, yakni PT Mandiri Tunas Finance, pelepasan kredit baru meningkat 4% sampai dengan kuartal kedua tahun 2021, menjadi Rp9,3 triliun, yakni dari pembiayaan Juni 2020 yang sebesar Rp8,84 trilin. ”Armada Tunas juga meningkat menjadi 7,570 unit di Juni 2021, tumbuh 5% dari posisi yang sama tahun 2020 yang sebanyak 7,189 unit,” imbuhnya.
Dengan pertumbuhan recovery yang signifikan sepanjang semester pertama tahun ini, Tunas Grup mampu mencapai pendapatan bersih untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2021 sebesar Rp5,6 triliun meningkat 26% dari tahun sebelumnya.
Sementara laba yang diatribusikan kepada pemegang saham di Semester I 2021 sebesar Rp214,1 miliar meningkat 100% dari periode Juni 2020. Laba per saham juga naik 100% menjadi Rp38. “Laba Grup dari bisnis otomotif naik 90% menjadi Rp167,6 miliar dikarenakan terjadinya peningkatan penjualan,” jelas Max William Sunarcia, Direktur Perseroan di kesempatan yang sama.
Sementara MTF memberikan kontribusi laba setelah pajak sebesar Rp49,7 miliar, dibandingkan rugi tahun sebelumnya sebesar Rp(5,3) miliar terutama sebagai akibat dari pemulihan pendapatan bunga bersih.
Dengan kinerja yang positif, Perseroan telah membagikan deviden tahun buku 2020 kepada pemegang saham pada tanggal 14 Juli 2021 sebesar Rp.39.060.000.000,- atau Rp7 per lembar saham. “Hal ini menunjukan bahwa Perseroan memiliki komitmen untuk senantiasa menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan,” pungkas Max.
Rico menambahkan, Tunas Grup tetap berkomitmen untuk melakukan investasi demi menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat, termasuk menambah investasi di digitalisasi dan otomatisasi. Di tahun ini Tunas Grup menganggarkan Rp 506 miliar untuk investasi barang modal (capital expenditure). Dengan pembagian RpRp70 miliar untuk otomotif dan Rp436 miliar untuk kendaraan rental.
”Realisasi capex hingga semester pertama tahun 2021 telah mencapai Rp249 miliar. Antara lain investasi di otomotif sebanyak Rp3 miliar, sementara sebesar Rp 218 miliar untuk rental,” urainya.
Rico mengaku optimis dengan membaiknya pasar otomotif saat ini. Sehingga di semester kedua nanti Perseroan akan tetap agresif terutama terus melakukan investasi di digitalisasi dan perbaikan proses kerja sehingga lebih efisien.
“Kami juga tetap kembangkan SDM, rekrutmen bagian sales, mekanik, hingga admin. Kami juga dukung program pemerintah dengan pemberian vaksin untuk karyawan. Jadi walaupun ada PPKM, kami optimis dengan terjadinya herd immunity mungkin Septemper 2021 pasar mulai pulih, sejalan dengan adanya produk baru untuk Yaris dan Rocky, supply juga akan kembali normal,” ujarnya.
“Semoga pabrik full operation di September sehingga kami bisa delivery di Oktober-November. Kami berharap tren perbaikan di Septermber, memenuhi penundaan pembelian di Juni,” pungkas Rico.