JAKARTA, Cobisnis.com – Presiden Donald Trump diperkirakan akan mengumumkan proposal baru untuk menangani biaya layanan kesehatan secepatnya pada Senin, di tengah upaya pemerintahannya mencegah lonjakan premi akibat berakhirnya subsidi Affordable Care Act (ACA) yang diperluas. Menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut, usulan ini ingin memenuhi janji Trump untuk menghadirkan alternatif yang lebih baik bagi sekitar 22 juta orang yang bergantung pada subsidi ACA.
Proposal ini muncul setelah Partai Demokrat menolak membuka kembali pemerintahan yang sempat tutup lebih dari sebulan tanpa perpanjangan bersih untuk subsidi tersebut. Sebagai kompromi, Senat Republik setuju melakukan pemungutan suara pada pertengahan Desember mengenai perpanjangan subsidi, yang akan kadaluarsa akhir tahun ini.
Jika subsidi tersebut berakhir, premi diperkirakan bisa meningkat lebih dari dua kali lipat tahun depan. Selain itu, sekitar 2 juta orang diperkirakan akan kehilangan asuransi kesehatan. Demokrat berencana memanfaatkan potensi dampak buruk ini dalam kampanye pemilu paruh waktu mendatang, seperti yang pernah terjadi pada 2018 ketika isu pencabutan ACA merugikan Partai Republik.
Meski demikian, usulan pemerintahan Trump belum final dan masih dapat berubah. Namun kerangka yang dibahas mencakup perpanjangan sementara subsidi ACA dengan menambahkan batasan tertentu, seperti batas pendapatan dan kewajiban membayar premi minimum bagi seluruh peserta. Langkah ini menargetkan kritik Republikan tentang rencana “nol premi” yang dianggap membuka celah penipuan.
Republikan juga ingin mengembalikan batas pendapatan maksimal 400% dari tingkat kemiskinan federal, yang sebelumnya dicabut pada 2021. Tanpa subsidi tambahan, kelas menengah akan menjadi kelompok yang paling terdampak. Untuk peserta berpenghasilan rendah, kewajiban membayar premi minimum diharapkan bisa mengurangi penipuan yang dilakukan broker atau agen yang mendaftarkan orang ke dalam polis ACA tanpa sepengetahuan mereka.
Proposal ini juga mempertimbangkan opsi bagi peserta yang memilih paket asuransi tingkat rendah untuk mengarahkan sebagian bantuan federal ke rekening tabungan kesehatan (HSA). Trump sebelumnya menekankan pentingnya penyaluran dana langsung kepada individu, bukan melalui perusahaan asuransi. Senator Republik Rick Scott dan Bill Cassidy telah mengusulkan kebijakan serupa, yang memungkinkan peserta memindahkan sebagian subsidi ke HSA.
Selain itu, lembaga Paragon Health Institute mendorong agar subsidi pengurang biaya seperti deductible dan biaya out-of-pocket dapat dimasukkan ke HSA guna memberi peserta lebih banyak kendali. Kerangka usulan ini juga mungkin memasukkan ide konservatif lain seperti perluasan akses rencana kesehatan non-ACA.
Trump juga diperkirakan menyerukan Kongres untuk mengesahkan kebijakan obat “Most Favored Nation” yang bertujuan menekan harga obat dengan menyesuaikannya dengan harga di negara lain.














