JAKARTA, COBISNIS.COM – Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menanggapi penutupan pabrik sepatu PT Sepatu Bata Tbk, mengaitkannya dengan penurunan pesanan selama bulan Ramadhan yang tidak seimbang dengan biaya operasional perusahaan.
Direktur Eksekutif Aprisindo, Firman Bakrie, menyoroti penurunan pesanan yang terjadi karena naiknya inflasi, menyebabkan masyarakat lebih berfokus pada kebutuhan pokok seperti pangan.
Menurut Firman, tantangan tahun 2024, seperti inflasi pangan, telah mempengaruhi penjualan sejumlah merek sepatu, terutama yang ditujukan untuk segmen menengah ke bawah.
Meskipun demikian, bisnis sepatu Bata masih akan berlanjut, terutama dalam bidang ritel, dengan memanfaatkan skema order maklun untuk memenuhi permintaan.
Penutupan pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat, telah diumumkan oleh manajemen perusahaan melalui Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Keputusan ini didasarkan pada persetujuan dari Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan, menunjukkan dampak dari situasi pasar dan biaya operasional yang tidak seimbang dengan pendapatan perusahaan.