JAKARTA, COBISNIS.COM – Minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia terus meningkat meskipun kondisi perekonomian global masih dipenuhi ketidakpastian.
Data realisasi investasi semester I-2024 dari Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan bahwa penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 421,7 triliun pada paruh pertama tahun 2024, naik 16,1 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Menteri Investasi atau Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa meski ekonomi global tidak menentu, Indonesia tetap menjadi tujuan investasi yang diminati.
Ia mengungkapkan dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Investasi bahwa investor asing terus menunjukkan kepercayaan mereka terhadap Indonesia.
Berdasarkan asal negara, Singapura menjadi penyumbang PMA terbesar di Indonesia dengan nilai investasi mencapai 8,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 144,62 triliun.
China berada di posisi kedua dengan investasi sebesar 3,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 63,37 triliun, diikuti oleh Hong Kong dengan 3,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 61,75 triliun.
Amerika Serikat dan Jepang menempati posisi keempat dan kelima dengan nilai investasi masing-masing sebesar 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 32,5 triliun) dan 1,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 29,25 triliun).
Bahlil menyatakan bahwa subsektor yang paling banyak menarik investasi asing adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya, dengan nilai investasi mencapai 7,1 miliar dollar AS.
Secara geografis, Jawa Barat menjadi lokasi yang paling banyak menyerap investasi asing dengan nilai 5,3 miliar dollar AS, yang setara dengan 18,8 persen dari total PMA. Sulawesi Tengah dan DKI Jakarta mengikuti dengan nilai investasi masing-masing sebesar 3,9 miliar dollar AS dan 3,4 miliar dollar AS.