JAKARTA, Cobisnis.com – Smile Art Dental Aesthetic, klinik gigi yang memberikan layanan perawatan gigi secara holistik yang mengedepankan kesehatan dan nilai estetika terus mengalami perkembangan.
Baru-baru ini, Smile Art Dental Aesthetic menempati gedung barunya di wilayah Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan.
Menempati gedung yang lebih besar dan strategis, Smile Art Dental Aesthetic memiliki 10 spesialis gigi, termasuk orthodonti, bedah mulut, dan konservasi gigi. Mengincar pasien sekitar Jakarta Selatan termasuk perkantoran jalan Sudirman,
“Kami baru meresmikan Gedung Estetik dan re-opening klinik Smile Art di jalan Wolter Mongonsidi. Untuk Smile Art menempati lantai 2 seluas 270 m dan dua lantai di bawahnya masih kosong,” kata pemilik gedung sekaligus Marketing Manager Smile Art, Sweny Sovelia Budianto.
“Ini salah satu jalan besar ya, daerah sini juga cukup ramai, dan di belakang perkantoran daerah Sudirman. Jadi kami mau tempat yang strategis dan kasih pelayanan terbaik buat pasien-pasien yang di daerah Jakarta Selatan khususnya,” kata Sweny menjelaskan alasan pindah gedung.
Direktur Smile Art drg Ian Fleming menjelaskan, di gedung baru ini, Smile Art memberikan fasilitas dan layanan yang lengkap.
“Kalau dari segi fasilitas Smile Art, kami memberikan semua alat-alat terkini dan tercanggih serta terlengkap. Smile Art juga didukung dokter specialist yang lengkap. Kami ada 10 dokter spesialis (gigi) dan itu sesuai bidangnya masing-masing,” ujar drg Ian Fleming.
“Antara lain spesialis orthodonti, bedah mulut, konservasi gigi, seperti perawatan saluran akar,” kata drg Ian lagi.
drg Ian Fleming memaparkan, selain perawatan gigi, pasien datang untuk memperindah penampilan gigi. Dari sisi estetika gigi, layanaan yang paling diminati saat ini adalah veneer dan kawat gigi karena banyak orang yang punya gigi berantakan.
“Tapi bedanya di sini, kalau pasien dateng mau veneer, gak bisa langsung. Kami harus lihat kondisi giginya dulu. Kalau berantakan, giginya harus dirapihkan dulu dengan kawat gigi supaya tidak banyak pengikisan di giginya yang bikin ngilu,” jelas drg Ian.
Prinsip veneer, kata drg Ian, adalah menempelkan lapisan di gigi asli yang berwarna kusam atau tidak putih.
“Di klinik lain, ada yang pengikisannya terlalu banyak sehingga suatu hari akan ngilu. Karena itu kalau berantakan, kita rapihkan dulu dengan kawat gigi. Jangan asal kikis, jangan asal cabut,” tegas drg Ian.
Drg Ian menjelaskan, veneer bisa dilakukan pada satu atau beberapa gigi saja tapi juga bisa semua.
“Biasanya yang diveneer hanya gigi yang kuning dan tidak mampu lagi dibleeching, misalnya pada orang yang suka minum antibiotic tetraciklin, itu kuningnya tidak bisa dihilangkan dengan bleeching seperti kuning akibat minum-minuman berwarna,” jelas drg Ian.