Cobisnis.com – Pameran dagang Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition (TEI-VE) 2020 ditutup dengan kesuksesan menembus nilai transaksi dengan total USD 1,3 miliar. TEI-VE 2020 berlangsung secara virtual pada 10 – 16 November 2020 namun transaksi terus berjalan hingga 16 Desember 2020.
“Nilai USD 1,3 miliar meningkat USD 100 juta dari capaian transaksi yang sebelumnya kami umumkan pada 11 Desember 2020,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Kasan, dalam siaran pers yang diterima Cobisnis.com, Senin (4 Januari 2021).
Sebanyak 690 pelaku usaha dan 7.459 buyers ikut berpartisipasi dalam TEI-VE 2020. Buyers tersebut meliputi 3.352 buyers dari 127 negara mitra dagang dan 4.107 buyers lokal.
Total transaksi USD 1,3 miliar terdiri dari transaksi produk dan jasa senilai USD 1,2 miliar dan transaksi investasi sebanyak USD 110 juta.
Total transaksi barang dan jasa meliputi perdagangan barang sebesar USD 1,16 miliar dan perdagangan jasa (tenaga kerja asing terampil, jasa konstruksi,
dan pemrograman komputer) sebesar USD 27,22 juta.
Sedangkan transaksi investasi mencapai USD 110 juta meliputi investasi negara Jepang di bidang palm oil mill effluents (POME) sebesar USD 100 juta dan investasi negara Mesir di bidang pabrik joint venture sebesar USD 10 juta.
“Pada TEI 2020 ini, minyak kelapa sawit menjadi produk unggulan Indonesia yang menempati posisi pertama perolehan transaksi produk. Transaksinya mencapai USD 378,40 juta atau 31,79 persen dari total transaksi,” jelas Kasan.
Produk lainnya yang berhasil menarik minat buyers yaitu kertas dan produk kertas USD 252,30 juta (21,20 persen); makanan minuman dalam kemasan USD 189,30 juta (15,90 persen); produk kopi yang menghasilkan transaksi sebesar USD 78,14 juta (6,56 persen); industri strategis sebesar USD 59,51 juta (4,92 persen); kendaraan dan suku cadang sebesar USD 52,36 juta (4,40 persen); bumbu masak dan rempah USD 25,25 juta (2,12 persen); rempah-rempah sebesar USD 20,80 juta (1,75 persen); produk kayu ringan sebesar USD 11,47 juta (0,96 persen); dan furnitur rumah tangga sebesar USD 11,02 juta (0,93 persen).
Kemudian 10 negara dengan nilai transaksi terbesar selama TEI 2020 yaitu Tiongkok sebesar USD 505,01 juta (42,43 persen), Jepang USD 224,20 juta (18,84 persen), Mesir USD 147,20 juta (12,37 persen), India USD 107,45 juta (9,03 persen), Australia sebesar USD 95,42 juta (8,02 persen), Malaysia USD 21,40 juta (1,80 persen), Belanda USD 19,34 juta (1,63 persen), Filipina USD 16,01 juta (1,34 persen), Jerman USD 14,78 juta (1,24 persen) dan Amerika Serikat USD 10,62 juta (0,89 persen).
“Mengingat kesuksesan TEI-VE ke-35 ini, besar harapan kami pada TEI ke-36 dapat dilaksanakan secara hybrid. Penyelenggaraan TEI secara hybrid dilakukan untuk menggarap pasar yang lebih luas lagi sehingga dapat meningkatkan perekonomian Indonesia,” ujar Kasan.














