JAKARTA, Cobisnis.com – Mulai hari ini, Senin (1/1/2024), vaksinasi COVID-19 tidak lagi disediakan secara gratis bagi masyarakat umum. Vaksin akan tersedia untuk dibeli di fasilitas pelayanan kesehatan. Meskipun belum ada kisaran harga resmi yang dirilis oleh pemerintah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya memperkirakan harga vaksinasi COVID-19 booster sekitar Rp 100 ribu.
Saat ini, pemerintah hanya menyediakan vaksinasi COVID-19 secara gratis bagi kelompok tertentu, seperti lansia, dewasa dengan komorbid, tenaga kesehatan di garis depan, ibu hamil, remaja usia 12 tahun ke atas, serta kelompok usia lain dengan gangguan sistem imun kriteria sedang hingga berat. Regulasi terbaru ini mengikuti Surat Edaran Dirjen Farmalkes HK.02.02/E/2571/2023 tentang Penyediaan Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksin COVID-19 Pilihan.
Menurut Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Lucia Rizka Andalusia, masyarakat yang tidak termasuk dalam sasaran imunisasi program pemerintah dapat mendapatkan vaksinasi secara mandiri melalui imunisasi pilihan. Vaksinasi ini akan dilaksanakan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang menyediakan layanan vaksinasi COVID-19.
Andaikan fasilitas tersebut menyediakan vaksin COVID-19, vaksin tersebut harus telah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI). Pengadaan vaksin juga harus dilakukan melalui distributor resmi yang ditunjuk oleh produsen.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga mencatat riwayat vaksinasi COVID-19 ke dalam sistem integrasi data tunggal, yaitu aplikasi SATUSEHAT.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, menegaskan bahwa harga vaksin COVID-19 tidak ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini menjadi keputusan dari fasilitas kesehatan yang menyediakan vaksin.
“Biaya vaksinasi tidak ditentukan oleh pemerintah, seperti halnya vaksin influenza,” ujarnya. Meski demikian, pemerintah akan menyediakan e-katalog yang terkait dengan vaksin COVID-19.
“Meskipun pemerintah tidak mengatur harga, akan ada e-katalog yang diberikan,” tambah dr. Nadia.