Cobisnis.com – Untuk kesekian kalinya, Tahir Foundation bersama Bank Mayapada menyalurkan paket bantuan bagi warga terdampak pandemi virus corona (Covid-19) di Garut, Jawa Barat.
Kali ini, Tahir Foundation dan Bank Mayapada menyerahkan donasi berupa 500 paket sembako dan 1.000 masker untuk keperluan edukasi dan sosialisasi wajib pemakaian masker di luar rumah selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat Jawa Barat, yang akan dimulai pada 6 Mei 2020.
Adapun penyerahan bantuan sembako dilakukan Heny hendrawati selaku Pimpinan Cabang Bank Mayapada Tasikmalaya, yang mewakili pihak Tahir Foundation di Kantor Bank Mayapada, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa 5 Mei 2020.
“Kami mewakili pihak Tahir Foundation dan Bank Mayapada untuk menyerahkan bantuan ini bagi warga Garut yang terdampak pandemi covid 19 melalui Pokja Salarea dalam pendistribusiannya,” katanya.
Menurut Heny bantuan tersebut berupa 500 paket sembako yang diharapkan bisa meringankan beban ekonomi sebagian dari masyarakat seiring penerapan PSBB untuk meminimalisasi dampak penularan Covid-19. “Kami juga berharap bantuan ini benar-benar tepat sasaran dan sampai kepada penerimanya yang berhak,” ujar dia.
Pendiri Pokja Salarea Dadan M Ramdan mengapresiasi perhatian dan kepedulian pihak swasta, dalam hal ini Tahir Foundation dan Bank Mayapada dengan menyalurkan 500 paket sembako.
Memang, dalam empat tahun terakhir ini, Tahir Foundation sangat mendukung aktivitas sosial Pokja Salarea, terutama dalam pengadaan akses air bersih lewat pembangunan sumur bor dalam. “Tim relawan Pokja Salarea telah melakukan pendataan untuk calon penerima sembako.
Pendemi Covid-19 menyebabkan penghasilan warga menurun terutama pekerja harian dan buruh seperti tukang ojek, tukang sol, tukang bangunan, buruh tani, tukang cukur, juru parkir, pedagang keliling dan pedagang asongan,” terangnya.
Selain itu, bantuan ini menyasar para guru mengaji, marbot, tukang pijat, janda dan yatim piatu. “Kami memprioritaskan penerima sembako tersebut adalah pencari nafkah atau penanggung jawab keluarga yang penghasilannya tidak tetap atau harian lepas karena mereka yang paling banyak terdampak.
Warga perantauan yang terpaksa pulang kampung juga kondisinya cukup memprihatikan, Mereka tidak punya penghasilan lagi apalagi tabungan, ini juga perlu dibantu seperti tukang cukur dan tukang sol yang terpaksa mudik,” terang Dadan.
Sementara fokus distribusi sembako di wilayah Kecamatan Cibatu dan sekitarnya yang menjadi daerah binaan Pokja Salarea selama ini. “Kecamatan Cibatu masuk menjadi salah satu zona merah karena ada kasus positif Covid-19,” ungkap Dadan.
Dadan juga bilang, Pokja Salarea juga menerima bantuan masker dari tahir foundation ini adalah untuk kegiatan sosialisasi dan mengedukasi pentingnya pemakaian masker di luar rumah sebagai upaya pencegahan dan ikut membantu upaya pemerintah dalam menekan kasus Covid-19.
Sebelumnya, pada akhir Maret 2020 lalu, Pokja Salarea juga menyalurkan 500 hand sanitizer (botol 1 liter) dari Tahir Foundation, yang selanjutnya didistribusikan bersama Kodim Garut kepada warga, pihak rumahsakit, puskesmas, TNI/Polri, instansi pemerintah yang secara simbolis diterima Bupati Garut.
“Sebagian masyarakat masih belum aware terhadap pemakaian masker oleh karena itu Relawan Pokja Salarea bersama pihak terkait seperti gugus tugas Covid-19 akan menggelar kampanye “Semua Harus Pake Masker dalam beberapa pekan ke depan seiring pemberlakukan PSBB,” ujar penggiat sosial asal Garut ini.
Dadan menambahkan, semua pihak harus terlibat aktif dalam pencengahan dan penanganan dampak sosial serta ekonomi yang diakibatkan krisis Covid-19 ini.
“Semoga semakin banyak pihak yang mau gotong-royong menangani efek covid 19 ini karena bukan hanya menjadi tanggung jawab pemeritah saja melainkan kita semua harus bersatu padu agar terhindar dari bencana kemanusiaan yang parah,” pungkasnya.