JAKARTA, Cobisnis.com – PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta), anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), menyambut positif perkembangan signifikan dalam pembangunan dan operasional Pelabuhan Patimban. Langkah ini sejalan dengan visi Suryacipta dalam menghadirkan ekosistem investasi terintegrasi di kawasan industrinya, baik di Suryacipta City of Industry Karawang maupun Subang Smartpolitan.
Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), Pelabuhan Patimban diproyeksikan menjadi simpul logistik penting sekaligus daya tarik utama investasi industri di Jawa Barat. Progres pembangunan terus menunjukkan hasil, khususnya di sektor terminal kendaraan yang sudah beroperasi dan terminal peti kemas yang kini tengah dikebut.
Saat ini, pengerjaan Paket 6 yang berfokus pada terminal peti kemas menunjukkan perkembangan pesat. Terminal ini dijadwalkan mulai beroperasi pada Januari 2026 dengan satu unit Mobile Harbour Crane (MHC). Kapasitas akan ditingkatkan secara bertahap, termasuk penambahan dua MHC pada April 2026 dan tiga Ship-to-Shore (STS) serta sembilan Rubber-Tyred Gantry (RTG) pada Desember 2026. Dengan demikian, kapasitas terminal diproyeksikan melonjak dari 250.000 TEUs menjadi 800.000 TEUs di akhir 2026.
Informasi tersebut dipaparkan langsung oleh PT Patimban Global Gateway Terminal (PGT) kepada para tenant Suryacipta dalam forum Sansuikai (17/09/2025) di Suryacipta City of Industry Karawang. Acara rutin bulanan ini menjadi ajang diskusi sekaligus berbagi informasi terkini, khususnya bagi tenant asal Jepang. Presentasi PGT mendapat perhatian besar, terutama dari sektor manufaktur, logistik, dan pergudangan.
Abednego Purnomo, Vice President Sales Marketing & Tenant Relations Suryacipta, menyampaikan optimisme terhadap perkembangan ini. “Kami percaya hadirnya Pelabuhan Patimban akan menjadi penguat ekosistem logistik yang kami tawarkan. Tenant, khususnya di sektor manufaktur berorientasi ekspor-impor, akan merasakan keunggulan kompetitif yang lebih besar,” ujarnya.
Keberadaan Subang Smartpolitan yang terintegrasi dengan akses langsung ke Pelabuhan Patimban menjadi nilai tambah signifikan. Kawasan kota mandiri seluas 2.717 hektar ini dirancang untuk industri, bisnis komersial, residensial, hingga fasilitas pendidikan dan kesehatan. Dukungan infrastruktur kian kuat dengan rencana gerbang tol khusus menuju Jalan Tol Akses Patimban yang memangkas waktu tempuh menjadi sekitar 30 menit.
Sejumlah perusahaan multinasional, seperti Kids Play Indonesia dan BYD Motor Indonesia, telah memilih Subang Smartpolitan sebagai lokasi investasi. Hal ini menunjukkan daya tarik kawasan yang semakin meningkat berkat dukungan konektivitas Patimban.
“Sinergi Subang Smartpolitan dan Pelabuhan Patimban akan menjadi penggerak investasi dan ekonomi, tidak hanya untuk Jawa Barat, tetapi juga bagi Indonesia,” tambah Abednego.
Kombinasi pengembangan kawasan industri dan infrastruktur pelabuhan ini diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan investasi, membuka lapangan kerja, dan mendukung pemerataan ekonomi nasional sesuai dengan visi pemerintah dalam menciptakan pusat pertumbuhan baru di luar Jabodetabek.














