Cobisnis.com – Perusahaan tekstil raksasa PT Sritex pada Senin (14 Desember 2020) melepas ekspor pakaian militer tahap pertama sebanyak delapan kontainer ke Filipina pada. Wakil Duta Besar RI untuk Filipina Widya Rahmanto mengatakan ekspor ini menjadi bukti hubungan perdagangan Indonesia dan Filipina berkembang pesat dan akan terus dilanjutkan.
“Kualitas produk militer buatan Indonesia lainnya kini juga semakin diakui. Sebelum mengekspor pakaian militer ini, Indonesia telah mengekspor kapal strategic sealift vessel, pesawat terbang NC212, serta lokomotif dan gerbong kereta api untuk perusahaan kereta api nasional Filipina (National Philippines Railway/NPR),” kata Widya Rahmanto dalam siaran pers, Selasa (15 Desember 2020).
Atase Perdagangan RI di Manila, Lazuardi Nasution menyampaikan, sejumlah ekspor Indonesia ke Filipina akan menjadi pendorong bagi produsen garmen Indonesia untuk semakin percaya diri Go International.
Saat ini, kata Lazuardi, banyak merek internasional yang dibuat di Indonesia. Ini sekaligus menunjukkan produk garmen Indonesia berkualitas tinggi dan banyak diminati.
“Ke depan, kami akan fokus dalam
memperkuat merek-merek lokal Indonesia agar bisa berjaya di Filipina,” jelas Lazuardi.
Pelepasan ekspor ini adalah langkah awal PT Sritex dalam melakukan ekspor pakaian militer ke Filipina. Sebelumnya, PT Sritex melakukan pendekatan dan ujian pemenuhan kualifikasi sekitar dua
tahun dengan salah satu mitra lokal di Filipina, yaitu Jeje Enterprises.
Setelah melewati beberapa tahapan yang ditentukan, PT Sritex dinyatakan memenuhi kualifikasi yang disyaratkan dan berhasil menerima pesanan awal dari Filipina.
Presiden Direktur PT Sritex Iwan Setiawan mengatakan Filipina merupakan negara ke-36 yang seragam
militernya dibuat PT Sritex dan merupakan negara ke-8 di kawasan Asia Pasifik setelah Indonesia, Malaysia, Brunei, Timor Leste, Singapure, Nepal, dan Australia.
“Berkat komitmen yang kuat, usaha
sebaik mungkin, serta berpikir out of the box maka tidak ada yang tidak mungkin,” kata Iwan.
Ia berharap ekspor kali ini dapat memotivasi pelaku usaha lainnya untuk melakukan penjajakan kerjasama dan investasi dengan Filipina. Selain itu, kegiatan ini menunjukkan kondisi ekonomi Indonesia-Filipina telah kembali stabil dan aman dari dampak pandemi.
Sebagai informasi, neraca
perdagangan Indonesia terhadap Filipina surplus sebesar USD 4,3 miliar. Periode Januari – Oktober 2020, total perdagangan Indonesia – Filipina mencapai USD 5,19 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Filipina tercatat sebesar USD 4,75 miliar, sedangkan impor Indonesia dari Filipina sebesar USD 441 juta.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Filipina adalah otomotif, batu bara, makanan kemasan, minyak sawit, kertas, pupuk, sereal, dan obat-obatan. Sementara komoditas impor utama Indonesia dari Filipina diantaranya sirkuit listrik, mesin printer dan komponennya, aksesoris otomotif, mesin pemanas, tembaga, plastik, serta alat optik.