JAKARTA, COBISNIS.COM – Dalam menghadapi tantangan backlog perumahan di Indonesia, muncul berbagai pandangan mengenai solusi yang tepat.
Beberapa pihak berpendapat bahwa rumah sewa bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang kesulitan untuk membeli rumah.
Namun, mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Permukiman era Presiden Habibie, Theo L Sambuaga, memiliki pandangan yang berbeda.
Theo berargumen bahwa dari sudut pandang ekonomi, biaya menyewa rumah tidak jauh berbeda dengan cicilan rumah milik.
Bahkan, ia menilai bahwa dalam jangka panjang, memiliki rumah bisa lebih menguntungkan dan mengurangi pengeluaran dibandingkan dengan menyewa.
Selain itu, kepemilikan rumah juga memberikan rasa aman bagi keluarga hingga masa tua.
Kepemilikan rumah juga dianggap mampu menggerakkan sektor ekonomi lainnya, seperti pengembang properti yang dapat terus membangun dan lembaga keuangan yang terus menyalurkan kredit kepada masyarakat. Theo menegaskan bahwa memiliki rumah lebih baik daripada menyewa.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Jababeka Tbk, Setyono Djuandi (SD) Darmono, juga memberikan pandangannya terkait masalah backlog perumahan ini.
Dalam sebuah media gathering, ia menyoroti kesulitan generasi muda dengan gaji pas-pasan untuk membeli rumah di daerah seperti Cikarang, di mana harga rumah minimal mencapai Rp 500 juta.
Darmono mengusulkan agar pemerintah membangun public housing yang bisa disewakan, sebagai solusi bagi mereka yang belum mampu membeli rumah.
Menurutnya, rakyat lebih membutuhkan Hak Pakai dibandingkan Hak Milik. Ia juga menyarankan bahwa pemerintah seharusnya mendukung konsep ini dengan menyediakan pinjaman bank berbunga rendah bagi pengembang public housing.
Selain itu, Darmono menambahkan bahwa konsep ini dapat mendorong industri dalam negeri, dengan mengharuskan pengembang untuk menggunakan bahan bangunan dari dalam negeri.
Ia juga menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam menjalankan konsep ini untuk membangkitkan ekonomi nasional dan menumbuhkan industri kecil.