Cobisnis.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan strategi pemasaran harus diperbarui dan “go virtual” dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi sehingga dapat dijangkau secara daring. Terlebih, kata dia, penerapan strategi baru di bidang pemasaran sangat penting, khususnya di masa pandemi Covid-19.
“Strategi pemasaran harus “go virtual” yaitu memastikan bahwa bisnis perusahaan dapat dijangkau secara daring dan memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat,” kata Mendag Agus saat menghadiri rapat kerja nasional (Rakernas) ke-2 Indonesia Marketing Association (IMA) secara virtual, Sabtu (24/10/2020).
Selain itu, Mendag juga mengatakan beberapa strategi lain seperti mengedepankan empati dalam melakukan komunikasi pemasaran dengan masyarakat, serta
mengoptimalkan platform multimedia untuk memberikan informasi dan menjawab keluhan.
Dalam paparannya, Agus mengungkapkan neraca perdagangan Indonesia periode Januari – September 2020 menghasilkan surplus sebesar USD 13,51 miliar. Ini merupakan pencapaian tertinggi sejak 2012, di tengah kondisi pemerintah yang dituntut mampu mengubah momentum krisis menjadi kesempatan.
Pemerintah juga telah mengidentifikasi beberapa peluang yang dapat ditindaklanjuti oleh para pelaku usaha yaitu pertumbuhan nilai perdagangan produk potensial baru; relokasi pusat-pusat industri dan investasi global sebagai dampak pandemi di sejumlah negara industri; transformasi digital dan perkembangan teknologi informasi; serta pemanfaatan potensi pasar di kawasan potensial, seperti Afrika, Amerika Selatan, dan Timur Tengah.
“Untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, perlu langkah-langkah yang luar biasa. Akselerasi,
inovasi, dan kolaborasi sangat dibutuhkan untuk dapat bertahan di kondisi yang tidak biasa ini.”
Saat ini IMA memiliki 45 chapter di seluruh Indonesia dan merupakan anggota aktif Asia Marketing Federation (AMF). Rakernas ke-2 IMA ini juga mendeklarasikan lima butir upaya bagi Indonesia untuk bisa keluar dari pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi.
Butir-butir deklarasi tersebut adalah:
1. IMA mengajak para pelaku usaha dan konsumen di Indonesia senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan dan membantu penerapannya, serta ikut mengkampanyekan sebagai kunci sukses pemulihan ekonomi Indonesia.
2. IMA mengajak pelaku usaha di Indonesia untuk mengkampanyekan berbagai inovasi yang telah berhasil diterapkan di era Covid-19, sebagai insipirasi dan penyemangat para pelaku usaha lainnya agar bisa ikut berinovasi membentuk ekosistem positif guna pemulihan ekonomi Indonesia.
3. IMA mengajak pelaku usaha di Indonesia untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan stakeholders lainnya mendorong proses inovasi dan transformasi usaha UMKM terkait cara baru berusaha di era Covid-19, sebagai katalisator pemulihan ekonomi.
4. IMA mengajak pelaku usaha dan pemerintah di Indonesia melakukan perluasan dan penguatan digitalisasi layanan publik.
5. IMA mengajak semua kalangan membangun sinergi untuk mempercepat pemulihan ekonomi
Terkait poin keempat, IMA Chapter Banjarmasin-Banjarbaru mengusulkan kepada IMA pusat untuk menyelenggarakan program sertifikasi dan digital marketing secara nasional.
“Kita dapat menggandeng Kementerian Perdagangan RI untuk sertifikasi itu dan mereka dapat subsidi,” kata Presiden IMA Banjarmasin-Banjarbaru, Sucjipto.