JAKARTA, Cobisnis.com – Sebuah kisah haru datang dari India, ketika seorang pemuda menunjukkan pengorbanan luar biasa dengan mendonorkan 65% bagian hatinya untuk menyelamatkan ayahnya yang tengah berjuang melawan gagal hati. Cerita ini diangkat oleh Humans of Bombay dan diberitakan kembali oleh India Times, mengundang perhatian masyarakat karena ketulusan dan keberanian sang anak.
Ayahnya awalnya mendapat vonis berat dari dokter: ia hanya memiliki waktu sekitar enam bulan untuk hidup apabila tidak segera menemukan pendonor. Kondisi menjadi semakin sulit ketika ayah dan anak tersebut dinyatakan positif COVID-19 pada waktu yang sama, membuat proses medis semakin penuh risiko.
Meski sang anak memiliki kondisi hati berlemak, hasil tes menunjukkan bahwa ia tetap cocok menjadi pendonor. Menyadari satu-satunya harapan ayahnya ada pada dirinya, ia mulai menjalani pola hidup ketat, memperbaiki pola makan dan rutin berolahraga agar memenuhi syarat operasi transplantasi hati.
Keluarga pun berjuang bersama. Mereka berhasil mengumpulkan dana sebesar Rs 20 lakh atau sekitar Rp 396 juta untuk membiayai operasi yang sangat krusial ini. Transplantasi akhirnya dilakukan, dan proses operasi berjalan lancar tanpa komplikasi besar.
Setelah proses pemulihan, sang anak tak kuasa menahan air mata ketika dokter menyampaikan bahwa tindakannya berhasil menyelamatkan nyawa sang ayah. Kebahagiaan tersebut mereka rayakan dengan cara sederhana namun penuh makna—bermain ludo bersama, belajar menggunakan kursi roda, hingga saling memperlihatkan bekas luka yang menjadi simbol perjuangan mereka melawan keadaan.
Kisah ini menjadi gambaran kuat tentang cinta, pengorbanan, dan ikatan keluarga. Sang ayah kini dapat terus hidup dan mewujudkan harapannya untuk melihat anaknya lulus dari pendidikan terakhirnya—sebuah keinginan yang menjadi alasan terbesar sang anak untuk melakukan donor hati.












