JAKARTA, Cobisnis.com – PT Semen Gresik Tbk tengah menjajaki kolaborasi untuk manfaatkan kemasan yang lebih ramah lingkungan. Berkaitan dengan itu, perwakilan PT Semen Indonesia melakukan kunjungan ke pabrik Greenhope di Cikupa, Tangerang, pada Kamis (18/8). Kunjungan ini merupakan wujud kepedulian dari perusahaan untuk dapat berkontribusi dari terhadap kelangsungan dan kelestarian lingkungan.
Dalam kaitan ini, PT Semen Indonesia Tbk selaku industri dan perusahaan besar, pionir di bidangnya dan telah go publik berupaya untuk terus melakukan pengembangan produk-produknya agar mengandung aspek ramah lingkungan, termasuk pada kemasan produk semen. Pengembangan produk mengacu kepada mutu, berdaya saing, terbarukan, maju, dan tentunya go green.
Dalam kesempatan itu, PT Semen Indonesia Tbk yang diwakili oleh divisi pengembangan produk Anggoro Harry Setyawan, Rio, Oktaria Masniari dan Rachmad Agus Pranoto datang sebagai perwakilan Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) yang merupakan anak perusahaan PT Semen Indonesia Tbk. Secara khusus, mereka mendiskusikan mengenai peluang pengembangan kemasan yang lebih ramah lingkungan.
“Semoga dengan Kunjungan PT Semen Indonesia Tbk ke Pabrik Greenhope akan mampu untuk turut menghijaukan bumi sehingga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pelaku industri di Indonesia agar selalu memperhatikan aspek lingkungan,” kata Anggoro Harry Sulistyawan, SM of Process & New Product Development PT Semen Gresik Indonesia, melalui keterangan resminya.
Dalam pertemuan tersebut, Head of Sales & Marketing Greenhope, Arsika Ahmad mengungkapkan rasa bangganya atas komitmen PT Semen Indonesia Tbk untuk turut melestarikan lingkungan.
“Kami sangat bangga bahwa Greenhope telah dikunjungi oleh PT Semen Indonesia Tbk untuk mendukung program perusahaan dalam mewujudkan produk-produk yang lebih hijau, sebagai pioneer di Indonesia yang telah memiliki konsep biodegradable technology yang ramah lingkungan,” paparnya.
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri up-stream, riset, pengembangan dan produksi resin dan bioresin plastik ramah lingkungan, perusahaan ini memiliki teknologi Bio-based biodegradable (Ecoplas), Home Compostable (Naturloop), dan Oxo-biodegradable (Oxium).
Dari brand yang paling murah Oxium dengan teknologi Oxo-biodegradable yaitu suatu zat additive yang ditambahkan untuk membuat plastik konvensional dapat terurai secara alami di alam dalam waktu 3-5 tahun saja saja. Greenope juga memiliki teknologi biobased dengan brand Ecoplas dan home maupun industrial compostable dengan brand Naturloop yang bahannya terbuat dari nabati alami singkong asli Indonesia.
Greenhope melakukan produksi sebagai bentuk kepedulian pada Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya sehingga produk tersebut dapat terurai di alam dengan proses alami sehingga diharapkan tidak menambah kondisi darurat sampah plastik yang terjadi.
“Saat ini didunia mengenal strategi penanganan sampah yaitu 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Greenhope yakin bahwa saatnya ada ‘R’ tambahan yakni Return to Earth,” terang Arsika Ahmad.
Tujuan dari Return to Earth agar ada solusi yang holistik (menyeluruh, semua solusi ada kelebihan dan keterbatasan, melihat pada kondisi sampah plastik apa yang perlu untuk diselesaikan) dan kontekstual (dimana mengacu pada iklim, budaya, daya beli, kompleksitas geografis dan infrastruktur negara kita). Bahwa konsep Return to Earth merupakan sebuah proses terjadinya penguraian sampah plastik secara alami di alam terutama untuk kemasan-kemasan makanan, minuman dan lainnya yang tidak memungkinkan untuk didaur ulang secara ekonomis maupun teknis.
Melihat pada informasi yang telah disampaikan diperlukan sebuah yang holistik dan terus menerus dari semua stakeholder dalam upaya penanganan timbunan sampah, khususnya sampah plastik konvensional yang memerlukan ratusan tahun untuk dapat terurai secara alami.