JAKARTA, Cobisnis.com – Rata-rata volume transaksi Bursa selama 6 hingga 10 Juni 2022 ditutup pada teritori positif dengan mencatatkan peningkatan 0,03 persen atau berada pada posisi 27,722 miliar saham dari 27,713 miliar saham pada pekan yang lalu.
Rata-rata frekuensi harian Bursa mengalami perubahan 0,05 persen menjadi 1.548.503 transaksi dari 1.549.235 transaksi pada penutupan pekan sebelumnya.
Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mencatatkan perubahan sebesar 1,34 persen sehingga berada pada level 7.086,648 dari 7.182,961 pada pekan yang lalu.
Pergerakan kapitalisasi pasar Bursa selama sepekan turut mengalami perubahan sebesar 1,46 persen sebesar Rp9.269,642 triliun dari Rp9.406,900 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Sedangkan perubahan sebesar 23,26 persen terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa selama sepekan, yaitu menjadi Rp17,186 triliun dari Rp22,394 triliun pada pekan sebelumnya.
Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp195,77 miliar dan sepanjang tahun 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp70,580 triliun.
Pada Jumat (10/6), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Bank BJB Tahap II Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nominal obligasi sebesar Rp1.000.000.000.000,00. PT Pemeringkat Efek Indonesia memberikan peringkat idA+ (Single A Plus) untuk obligasi ini dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 51 emisi dari 39 emiten senilai Rp63,45 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 500 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp454,49 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 121 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 151 seri dengan nilai nominal Rp4.801,09 triliun dan USD205,99 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp4,34 triliun.