JAKARTA, Cobisnis.com – Nilai tukar rupiah kembali tertekan dan Bank Indonesia (BI) turun tangan melakukan intervensi di pasar valuta asing pada Selasa (9/9/2025). Langkah ini diambil setelah rupiah melemah lebih dari 1% terhadap dolar AS, menyentuh level Rp16.488 per dolar.
Pelemahan rupiah terjadi sehari setelah Presiden Prabowo Subianto mencopot Sri Mulyani Indrawati dari jabatan Menteri Keuangan dan menunjuk ekonom Purbaya Yudhi Sadewa sebagai pengganti. Pergantian mendadak ini mengejutkan pasar karena investor menilai Sri Mulyani sebagai simbol kredibilitas fiskal Indonesia.
Kepergian Sri Mulyani menimbulkan kekhawatiran investor global akan pelebaran defisit fiskal dan meningkatnya belanja populis di bawah pemerintahan Prabowo. Kondisi ini kian menekan rupiah di tengah situasi politik yang sudah rapuh akibat protes dan kerusuhan selama dua pekan terakhir.
Menurut analis Tellimer, Hasnain Malik, Sri Mulyani adalah “pelindung kebijakan fiskal yang bijaksana”. Hilangnya figur tersebut membuat pasar ragu atas arah kebijakan ekonomi Indonesia ke depan.














