JAKARTA, Cobisnis.com – Di awal perdagangan hari Kamis, Wall Street mengalami penguatan. Data terkini mengenai inflasi utama memberikan dorongan kepada harapan investor bahwa suku bunga AS mungkin telah mencapai titik puncaknya.
Pada Kamis (30/11) pukul 21.37 WIB, terjadi kenaikan sebesar 0,61% pada Dow Jones Industrial Average yang mencapai 35.645 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 mengalami kenaikan tipis sebesar 0,09% menjadi 4.554 poin, dan Nasdaq Composite menguat sebesar 0,04% menjadi 14.265 poin.
Data terkait pengeluaran konsumsi pribadi atau Personal Consumption Expenditure (PCE) – yang merupakan ukuran inflasi yang diperhatikan oleh The Fed – menunjukkan bahwa inflasi tidak mengalami perubahan dari bulan Oktober ke bulan November. Hal ini berbeda dari proyeksi para ekonom yang memperkirakan kenaikan sebesar 0,1%. Sedangkan inflasi inti, yang tidak termasuk fluktuasi harga makanan dan energi, mengalami kenaikan sebesar 0,2% secara bulanan, sesuai dengan perkiraan.
Para pelaku pasar masih yakin bahwa Federal Reserve akan menjaga suku bunga tetap stabil selama tiga pertemuan ke depan sebelum mempertimbangkan penurunan pada bulan Mei.
Anthony Saglimbene, kepala strategi pasar di Ameriprise Financial, menyatakan, “Data PCE hari ini hanya menunjukkan bahwa inflasi terus menurun, dan ini adalah tren yang terlihat sepanjang tahun ini.” Dia menambahkan bahwa hal ini memperkuat kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan terakhir mereka tahun ini.
Tiga indeks utama menunjukkan kinerja terbaiknya sejak November 2020. Indeks S&P 500 dan Nasdaq yang didominasi teknologi siap mencatat kenaikan bulanan terbesar sejak Juli 2022.
Tanda-tanda penurunan tekanan inflasi, komentar dovish dari beberapa pejabat Fed, serta laporan pendapatan kuartalan yang positif telah mendorong penguatan pasar saham dalam beberapa minggu terakhir.
Selain itu, pasar juga memantau klaim pengangguran mingguan yang menunjukkan peningkatan 7.000 klaim awal tunjangan pengangguran negara menjadi 218.000, yang diadjust secara musiman untuk pekan yang berakhir pada 25 November. Data ini mengisyaratkan adanya pelemahan dalam pasar tenaga kerja.
Perkiraan terkait Indeks Manajer Pembelian (PMI) Chicago untuk bulan November juga diantisipasi akan dirilis hari ini.