JAKARTA, Cobisnis.com – Dampak pandemi menuntut kita untuk mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat, tak terkecuali bagi anak-anak. Misalnya, mereka harus bisa belajar secara fleksibel, baik melalui pembelajaran tatap muka, ataupun secara daring. Ditambah lagi cuaca yang tak menentu dan polusi udara yang bisa berdampak pada kesehatan mereka.
Kondisi-kondisi tersebut menjadikan lingkungan anak-anak semakin menantang, lebih-lebih bagi anak-anak yang sedang belajar berpuasa Ramadan.
Memahami situasi tersebut, Bayer meluncurkan Redoxon Kids berupa suplementasi vitamin C 200mg yang aman dan praktis untuk membantu menjaga daya tahan tubuh anak.
“Tidak hanya selama Ramadan, tetapi juga untuk menyiapkan anak-anak menghadapi lingkungan keseharian yang kian menantang. Kami percaya, dengan daya tahan tubuh yang kuat, anak-anak Indonesia akan lebih berani bereksplorasi demi menggapai cita-cita mereka,” ujar Kinshuk Kunwar, Presiden Direktur PT Bayer Indonesia.
Sejalan itu, dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A, dokter spesialis anak, menegaskan tantangan terhadap daya tahan tubuh anak bisa dialami saat menjalani puasa Ramadan.
“Sebab, konsumsi asupan anak terbatasi sementara intensitas aktivitas nyaris sama dengan hari-hari biasa. Tanpa diimbangi asupan bergizi yang mengandung mikronutrien mencukupi, daya tahan tubuh dapat terpengaruh sehingga anak berisiko batal puasa, bahkan bisa jatuh sakit. Guna mengantisipasi gangguan kecukupan asupan selama berpuasa, selain protein, karbohidrat kompleks dan buah, anak juga membutuhkan tambahan suplementasi, terutama vitamin C sebagai zat gizi mikro yang esensial bagi anak-anak,” kata dr. Kanya Ayu.
Vitamin C merupakan salah satu zat gizi mikro esensial yang berpengaruh pada imunitas tubuh anak; berfungsi menyokong sistem kekebalan melalui peningkatan aktivitas fungsi sel darah putih dan produksi antibodi. Vitamin C juga merupakan salah satu antioksidan utama yang dapat mencegah dan memperbaiki kerusakan DNA.
Sistem kekebalan tubuh memainkan peran penting dalam perkembangan otak dan fungsi otak anak-anak. Kekurangan nutrisi, salah satunya zat gizi mikro esensial seperti vitamin C, bisa menyebabkan konsekuensi berupa kerentanan terhadap infeksi, bahkan mengurangi Intelligence Quotients atau IQ di kemudian hari. Ingat, tubuh tidak mampu memproduksi vitamin C tetapi memperolehnya lewat asupan dari luar.
“Karenanya, selain mengonsumsi makanan bernutrisi, ketercukupan vitamin C pada anak perlu didukung dengan suplementasi yang tepat,” papar dr. Riana Nirmala Wijaya, Medical Lead Bayer Consumer Health.
“Dari sisi keamanan, vitamin C bersifat mudah larut dalam air dan tidak disimpan oleh tubuh. Artinya, jika konsumsinya melebihi kebutuhan tubuh, vitamin C akan dibuang melalui air seni,” imbuh dr. Riana
Untuk memperkenalkan suplemen vitamin C anak terbaru ini, peluncuran Redoxon Kids juga dibarengi dengan kampanye digital #RedoxonKids Kunyah Kunyah Ayo Jelajah melalui platform TikTok, YouTube dan Instagram.
Melalui serangkaian video edukasi, Bayer dan Redoxon berupaya menginspirasi masyarakat Indonesia agar semakin memahami pentingnya menjaga asupan vitamin C agar imunitas anak terbangun dan mereka siap bereksplorasi (menjelajah) demi menggapai cita-cita.