Cobisnis.com – RedDoorz pada Kamis (22 Oktober 2020) mengumumkan rencana perubahan strategi bisnis dalam membangun perusahaan new-age hospitality. Produk dan layanan yang ditawarkan bervariasi, mulai dari akomodasi beranggaran rendah hingga premium, pengalaman menginap di akomodasi yang design-inspired, serta layanan perpanjangan jangka waktu menginap.
VP Operations of RedDoorz, Adil Mubarak, mengatakan pandemi Covid-19 memang telah mendisrupsi performa bisnis RedDoorz sejak Maret 2020. Sejauh ini, RedDoorz telah meluncurkan beberapa produk seperti HygienePass dan RedHeroes yang membantu pertumbuhan dan mitra properti bertahan.
Tetapi, RedDoorz Indonesia sebenarnya juga mengalami peningkatan bisnis yang cukup positif di kuartal ketiga 2020.
“Ini membuat kami semakin optimis dan berharap pariwisata domestik akan pulih kembali. Dengan semangat dan optimisme ini, kami tengah bersiap untuk memasuki fase untuk terus bertumbuh di industri ini,” kata Adi Mubarak dalam diskusi virtual, Kamis (22 Oktober 2020).
RedDoorz, kata Adi, mencatat peningkatan sebesar 80% dalam pemesanan kamar dan peningkatan tingkat hunian hingga 50% selama Maret hingga Oktober 2020. Angka itu di atas rata-rata okupansi nasional yang hanya 36% (berdasarkan Laporan STR Hotel Database, perusahaan bisnis intelijen independen untuk hospitality).
Laporan terbaru McKinsey terkait industri travel dan pariwisata, menyatakan terdapat tanda-tanda permintaan laten untuk travelling. Konsumen, kata laporan tersebut, tertarik untuk untuk berwisata kembali setelah larangan untuk traveling dicabut. Bahkan mereka bersedia untuk melakukan traveling sebelum vaksin tersedia.
Selain itu, riset Blackbox and Dynata mengungkapkan 44% dari responden saat ini tidak ingin untuk melakukan perjalanan internasional, mereka lebih memilih perjalanan domestik dengan mementingkan faktor kesehatan dan keamanan.
Pariwisata domestik diprediksi bakal semakin diminati. Tak ayal, pemerintah pun berupaya meningkatkan kembali industri pariwisata dengan membuka beberapa destinasi pariwisata.
“Saat industri ini kembali normal, RedDoorz telah siap menjadi perusahaan pertama yang mampu meraih pertumbuhan penuh dan senantiasa terus memberikan nilai lebih kepada konsumen dan stakeholder kami.”
Merek Hotel Baru
Untuk memperkuat rencana ke depan, RedDoorz akan menghadirkan merek hotel baru yakni Sans Hotel. Properti pertama untuk merek hotel ini akan hadir pada pertengahan November 2020. Sans Hotel menargetkan pelancong dari generasi GenZ dan millennial.
Sedangkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, pada tahun 2020, populasi penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) akan mencapai 179.1 juta orang, dan lebih dari sepertiganya atau sekitar 63.5 juta adalah millenials (usia 21-36 tahun).
Fakta ini menjadikan generasi millenials sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Indonesia, termasuk sektor pariwisata. Ditambah lagi,millennials dan genZ adalah social media savvy, yang gemar berbagi foto dan video estetik dari perjalanan mereka di platform social media.
“Peluncuran merek baru ini nantinya akan memperkuat langkah kami menuju platform multi-brand hospitality. Sans nantinya akan menjadi teman perjalanan anak muda setelah masa pandemi ini,” ujar Adil.